Cilacap (ANTARA News) - Stasiun Meteorologi Cilacap memprakirakan cuaca buruk yang berlangsung di perairan selatan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta berangsur mereda karena siklon tropis Iggy telah bergerak menjauhi wilayah Indonesia.

"Saat ini siklon tropis `Iggy` mendekati daratan Australia atau berada di barat Australia. Tadi pagi, posisi siklon tersebut berada sekitar 1.450 kilometer selatan Cilacap," kata prakirawan cuaca Stasiun Meteorologi Cilacap, Teguh Wardoyo, di Cilacap, Minggu.

Dengan demikian, kata dia, pengaruh siklon tropis Iggy terhadap kondisi cuaca di perairan selatan Jateng-DIY mulai berkurang dan berangsur normal dalam beberapa hari ke depan.

Dalam hal ini, lanjutnya, kecepatan angin yang bertiup di atas wilayah perairan selatan Jateng-DIY cenderung berkurang sehingga berdampak pada penurunan tinggi gelombang.

"Meskipun mulai mereda, kondisi cuaca di perairan selatan Jateng-DIY dalam beberapa hari ke depan masih berbahaya bagi pelayaran terutama kapal-kapal berukuran kecil," katanya.

Lebih lanjut, dia mengatakan, tinggi gelombang maksimum di wilayah pantai selatan Jateng-DIY pada Senin (30/1) diprakirakan berkisar antara 1,25-3,5 meter dengan tinggi gelombang signifikan 0,75-2,5 meter dan kecepatan angin 10-25 knots yang bertiup dari arah barat daya hingga barat laut.

Sebelumnya, kata dia, tinggi gelombang maksimum di wilayah pantai selatan Jateng-DIY sempat mencapai kisaran 1,25-4 meter.

Sementara di wilayah Samudera Hindia selatan Jateng-DIY, lanjutnya, tinggi gelombang maksimum pada Senin (30/1) diprakirakan berkisar antara 3,5-6 meter dengan tinggi gelombang signifikan 1,5-3,5 meter dan kecepatan angin 15-35 knots yang bertiup dari arah barat daya hingga barat laut.

Menurut dia, tinggi gelombang maksimum di wilayah Samudera Hindia selatan Jateng-DIY saat pengaruh siklon tropis "Iggy" masih kuat sempat mencapai kisaran 3,5-7 meter.

"Tinggi gelombang diprakirakan berangsur turun dan kembali normal. Tinggi gelombang pada 3 Februari diprakirakan berada pada kisaran tiga meteran," katanya.
(KR-SMT/A035)

Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2012