Menangkap orang itu capek ... OTT kepala daerah itu ini bencana, bencana buat daerah yang bersangkutan dan bencana buat demokrasi
Jakarta (ANTARA) - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengharapkan, melalui program Politik Cerdas Berintegritas (PCB) Terpadu 2022, pengurus Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dapat meningkatkan pemahaman antikorupsi dan kesadaran politik yang berintegritas.

"Melalui program PCB ini, harapan kami dapat meningkatkan pemahaman antikorupsi dan kesadaran politik cerdas berintegritas dalam penyelenggaraan pemilu serta dapat diimplementasikan melalui gerakan antikorupsi dan politik berintegritas dalam tugas sehari-hari bagi insan Partai Gerindra," kata Wakil Ketua KPK Alexander Marwata di Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi (ACLC) KPK, Jakarta, Senin.

KPK membekali penguatan integritas kepada Sekjen Partai Gerindra Ahmad Muzani beserta 73 pengurus partai tersebut yang dilaksanakan di Gedung ACLC KPK, Jakarta, Senin.

"Mari, kita juga mampu melahirkan pimpinan-pimpinan, melahirkan wakil-wakil rakyat yang berintegritas. Mohon kami dibantu Bapak Ibu sekalian. Sekali lagi, KPK tidak mungkin memberantas korupsi sendirian, kami butuh bantuan orang lain dan terutama dari partai politik," tuturnya.

Lebih lanjut, ia juga mengingatkan kepada pengurus Partai Gerindra bahwa jangan sampai demokrasi dimaknai sebagai kesempatan untuk meraih kekuasaan dengan menghalalkan segala cara.

"Saya berharap Bapak Ibu ketika nanti terpilih sebagai wakil rakyat atau kader Partai Gerindra, sebagai wakil rakyat atau kepala daerah sama spiritnya dengan kami di KPK. Kami capek. Menangkap orang itu capek dan kami selalu menyampaikan kalau kami OTT kepala daerah itu ini bencana, bencana buat daerah yang bersangkutan dan bencana buat demokrasi kita," ujar Alex.

Dalam kesempatan itu, Alex pun mencontohkan sosoknya yang tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk menduduki jabatan sampai saat ini.

"Saya mencontohkan diri saya sendiri, saya ini empat berkeluarga, empat kakak beradik, orang tua saya itu guru, hanya ayah saya bekerja. Saya membayangkan kalau saya tidak belajar dengan giat, saya pasti juga akan berakhir nasib saya tidak jelas," ucap dia.

"Tetapi saya betul-betul menyadari kemampuan orang tua saya itu seperti apa sehingga saya bekerja keras belajar, sampai posisi saya saat ini. Mohon maaf Bapak Ibu sekalian tak satu pun saya keluar uang satu sen untuk mendapatkan jabatan atau apa pun," kata Alex menambahkan.

Sementara itu, Muzani menyambut baik pembekalan materi pendidikan antikorupsi oleh KPK tersebut.

"Hari ini, pimpinan Partai Gerindra dari berbagai provinsi se-Indonesia diundang oleh Komisioner KPK untuk pendidikan antikorupsi dan kami merasa kegiatan hari ini sangat bermanfaat, sangat berguna bagi pengelolaan partai politik, yang merupakan sumber dari kepemimpinan bangsa baik di tingkat daerah provinsi bahkan di tingkat nasional," kata Muzani.

Dalam pembekalan itu, kata Muzani, KPK juga mengingatkan soal biaya politik mahal yang harus dicegah.

"Itu juga diingatkan kepada kami semua, misalnya, biaya politik baik dalam pencalegan legislatif ataupun dalam pilkada. Beliau menyoroti itu. Kami mengakui bahwa proses demokrasi di tempat kita masih ada dan itu tidak boleh terjadi. Salah satu yang beliau ingatkan adalah sebagai lembaga sumber kepemimpinan bangsa, partai politik harus ikut bersama mencegah itu. Saya kira itu bagus sekali," ujar Muzani.

Baca juga: MA ungkap pertimbangan Samin Tan tetap bebas

Baca juga: Ketua KPK ingatkan 48 penjabat kepala daerah soal titik rawan korupsi

Pewarta: Benardy Ferdiansyah
Editor: Achmad Zaenal M
Copyright © ANTARA 2022