Liverpool (ANTARA News) - Sir Alex Ferguson melabeli kekalahan 1-2 yang diderita Manchester United dari Liverpool di ajang Piala FA sebagai `menyakitkan,` setelah United mendominasi permainan namun tersingkir lewat gol Dirk Kuyt.

Gol dramatis Kuyt di menit ke-88 mengeliminasi juara 11 kali, United, dari Piala FA, dan membuat Liverpool serta sang manajer, Kenny Dalglish, selangkah lebih dekat untuk mengulangi pencapaian pada 2001, dengan mengawinkan gelar juara Piala Liga dan Piala FA.

Pertandingan putaran keempat ini adalah untuk pertama kalinya kedua musuh bebuyutan ini bertemu, sejak penyerang Liverpool, Luis Suarez, mendapat hukuman larangan bermain untuk delapan pertandingan, karena melakukan pelecehan rasial terhadap bek United, Patrice Evra, di pertandingan liga pada 15 Oktober.

Namun laga ini berlangsung tanpa insiden besar setelah Dalglish dan Ferguson meminta para pendukung untuk menjaga ketertiban, sebelum pertandingan ini dimainkan.

Ketika pendukung Liverpool mengejek Evra tanpa belas kasih, pertandingan ini cukup bersih dari kontroversi, dengan hanya ada satu kartu kuning yang keluar dari saku wasit.

"Para pemain memperlihatkan rasa saling menghormati," kata Ferguson setelah pertandingan usai.

"Tidak ada tekel buruk di pertandingan. (Pertandingan) ini dimainkan dengan semangat yang bagus. Kami senang dengan hal itu."

"Kalah merupakan pukulan yang menyakitkan. Kami mendominasi permainan terutama pada penguasaan bola. Kami melakukannya dengan sangat baik. Namun kalah di pertandingan ini merupakan hal yang sulit dipercaya."

"Beberapa penguasaan bola kami cukup baik. Pergerakan tanpa bola kami baik. Saya berpikir kalau kami sedang berada di bangku pengemudi."

United bermain tanpa diperkuat Wayne Rooney, Nani, dan Phil Jones, karena mereka bertiga menderita cedera pergelangan kaki, namun Ferguson mengatakan bek Inggris, Rio Ferdinand, yang absen di pertandingan tersebut karena cedera punggung, dapat bermain di pertandingan liga ketika mereka menjamu Stoke City pada Selasa.

"Rio hanya menjalani satu sesi latihan sebelum pertandingan," tambah manajer United.

"Kami tidak dapat berjudi dengan hal itu. Ia akan berlatih pada Minggu dan Senin. Ia dapat pulih total untuk (pertandingan) Selasa."

Manajer Liverpool, Dalglish, mengatakan pemain-pemainnya layak mendapat nilai atas cara mereka kembali bangkit, setelah kalah 1-3 dari Bolton Wanderers pada 21 Januari.

Dalglish menaikkan alis setelah anak asuhnya memperlihatkan kinerja buruk, dan menyalahkan mereka karena gagal memenuhi standar permainan Liverpool.

Kini, pria Skotlandia tersebut tidak dapat meminta respon yang lebih hebat lagi pada pekan berat, di mana timnya harus berhadapan dengan Manchester City dan United.

Setelah memastikan tempat di final Piala Liga pada Rabu silam dengan menyingkirkan City, mereka memproduksi penampilan penuh semangat untuk mengalahkan United, setelah Park Ji-Sung menggagalkan keunggulan Liverpool yang didapat lewat tandukan Daniel Agger.

Dalglish gembira dengan cara pasukannya bereaksi setelah mereka dipermalukan Bolton.

"Pekan ini diawali dengan buruk bagi kami di Bolton, namun ini adalah kredit fantastis untuk para pemain, dan seberapa besar kebanggaan mereka pada klub ini, sehingga mereka berhasil kembali ke jalur," kata Dalglish. "Mereka tampil gemilang pada kedua sisi dari dua pertandingan Piala yang besar."

Meskipun Evra diejek sepanjang pertandingan, Dalglish menegaskan bahwa pendukung kedua kubu merupakan `iklan yang sangat bagus bagi kedua klub."

"Terdapat sedikit olok-olok antara kedua pendukung, yang merupakan hal brilian sebab kami tidak akan menginginkan hal itu, namun pada akhirnya saya pikir mereka fantastis," tutur Dalglish.

"Para pemain berhak mendapat pujian atas hal itu - tidak ada seorang pun dari mereka yang berusaha melakukan hal-hal lain selain bermain sepak bola."

"Saya pikir kedua kubu pendukung merupakan iklan yang sangat bagus bagi klub-klub mereka. Kedua klub bisa sangat bangga karena memiliki pendukung seperti mereka." (RF/I015)

Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2012