Jakarta (ANTARA) - Dua orang pemuda, Georgi Putra dan Fredy Yanto mengembangkan sebuah aplikasi bernama "Gravel" yang membantu memudahkan para tukang bangunan memperoleh pekerjaan.

Georgi dan Freddy membangun Gravel bertujuan untuk menemukan ribuan pekerja konstruksi yang mencari pekerjaan melalui platform umum seperti unggahan di media sosial.

Keduanya menyadari keterbatasan sumber daya membuat proyek-proyek konstruksi kesulitan menemukan tukang berkualitas sesuai dengan kebutuhan.

"Di sisi lain, para pekerja di sektor informal, mencari pekerjaan dengan segala cara di setiap kesempatan yang ada adalah sebuah keharusan untuk memastikan kebutuhan mereka terpenuhi esok hari," ujar Georgi dalam keterangan tertulis yang diterima, Selasa.

Baca juga: Aplikasi tukang.com fasilitasi 1.100 pekerja informal

Aplikasi Gravel membantu ribuan pemimpin proyek untuk menemukan pekerja konstruksi yang terjamin kualitasnya, mengatur waktu pengerjaan sesuai dengan kebutuhan, dan mengontrol progres proyek melalui aplikasi tanpa harus hadir ke lokasi.

Georgi mengatakan Gravel memiliki misi untuk membuka lebih banyak lapangan pekerjaan dan meningkatkan kemakmuran pekerja konstruksi.

"Karena Gravel adalah untuk menjangkau dan mempermudah pemilik proyek di daerah lain, agar mendapatkan pekerja konstruksi berkualitas, serta membuka lapangan pekerjaan yang lebih besar kepada para pekerja konstruksi," ujar pria lulusan ITS Surabaya dan Universitas Berkeley Amerika Serikat itu.

Gravel juga mengusung moto “Hari Ini Kerja, Besok Pasti Gajian. Georgi mengatakan moto tersebut sejalan dengan kebijakkan Gravel yang memastikan adanya gaji yang dibayarkan setiap harinya, agar pekerja konstruksi dapat mencukupi kebutuhan hidup keluarga dan memperbaiki taraf kehidupan mereka.

"Harapannya dapat menghilangkan kekhawatiran para pekerja akan biaya makan, biaya transportasi dari dan ke tempat proyek, dan uang yang harus dikirimkan ke keluarga di rumah, agar mereka dapat fokus menyelesaikan proyek tepat waktu," ucapnya.

Dia menambahkan bahwa pembayaran yang dapat dicairkan setiap hari juga akan membentuk kemandirian finansial para tukang serta menjaga keharmonisan hubungan antar pekerja di proyek.

Sementara itu, Freddy mengatakan Gravel memberikan efisiensi bagi proyek dalam mencari pekerja bangunan. Umumnya kata dia para mandor membutuhkan waktu hingga satu minggu untuk memenuhi permintaan kebutuhan tukang dalam jumlah besar.

Kendala tidak berhenti di sana. Setelah tukang datang, pemilik proyek masih harus menghadapi isu kualitas tukang dan komitmen mereka terhadap penyelesaian proyek yang sedang berjalan.

"Gravel lahir dan ingin menjadi salah satu cerita sukses dengan berhasil membuka pekerjaan bagi ribuan tukang di seluruh Indonesia untuk mendapatkan pekerjaan dan memecahkan problematika para pembangun proyek yang kesulitan mencari tukang yang handal melalui teknologi," ucap Freddy yang merupakan juara pertama Hackathon Tech in Asia 2015.

Baca juga: "Avelio Dolan Kebon" ajak 350 pesepeda blusukan jalur gravel di Jogja

Baca juga: Startup Tukang.com rilis tiga fitur baru

Baca juga: Aplikasi tukang.com banyak digunakan keluarga muda

Pewarta: Fathur Rochman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022