Beijing (ANTARA) - Observatorium nasional China pada Selasa (21/6) memperbarui peringatan oranye untuk suhu tinggi saat gelombang panas terus menyapu wilayah utara negara itu.

Selama siang hari pada Selasa, sejumlah wilayah di Hebei, Beijing, Tianjin, Shandong, Henan, Anhui, Jiangsu, Hubei, Shanxi, Shaanxi, Xinjiang, dan Hainan akan mengalami suhu tinggi yang diperkirakan mencapai 35 hingga 39 derajat Celsius, demikian disampaikan Pusat Meteorologi Nasional China.

Beberapa daerah di Hebei dan Shandong akan mencatatkan suhu mencapai lebih dari 40 derajat Celsius, kata pusat meteorologi itu.

Pusat meteorologi tersebut menganjurkan warga untuk menghindari aktivitas di luar ruangan selama periode suhu tinggi di sore hari dan menyarankan pekerja yang terpapar suhu tinggi mengambil langkah-langkah perlindungan yang diperlukan.

Sementara itu, hujan lebat yang melanda wilayah selatan negara itu baru-baru ini akan mereda mulai Rabu (22/6), dengan sabuk hujan (rain belt) utama bergerak menuju utara dan hujan deras diperkirakan akan melanda sejumlah wilayah di Mongolia Dalam, Jilin dan Liaoning di China utara.

Namun demikian, para ahli tetap mewaspadai dampak negatif banjir di sungai-sungai kecil dan menengah, genangan air di daerah perkotaan dan pedesaan, serta tanah longsor di daerah pegunungan, dan mengimbau masyarakat untuk menjauh dari daerah-daerah rawan bencana meteorologi.

China memiliki sistem peringatan cuaca empat tingkat berkode warna, dengan merah mewakili peringatan paling parah, diikuti oleh oranye, kuning dan biru. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022