Cilegon (ANTARA News) - Pipa saluran bahan kimia jenis katalis milik perusahaan kimia PT Chandra Asri di Kecamatan Ciwandan, Cilegon, Banten, meledak dan sedikitnya lima orang karyawan luka-luka. Insiden ledakan yang terjadi Rabu malam (8/3) sekitar pukul 23.30 WIB tersebut semula tidak diketahui banyak orang karena hampir seluruh karyawan yang dikonfirmasi enggan memberikan penjelasan. Namun demikian, peristiwa tersebut akhirnya mencuat setelah sejumlah pihak yang merasa tidak puas dengan peristiwa itu mendatangi Kantor Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Cilegon, Kamis. Ir Tuti Rindawati, Kepala Bagian Pengawasan K3 Disnaker Cilegon mengakui adanya insiden yang melukai karyawan pabrik kimia terbesar di Asia Tenggara tersebut. Menurutnya, kejadian itu sudah dilaporkan oleh pihak sub kontraktor yakni PT Mesitech kepada mereka. "Kejadian itu memang benar. Bahkan sudah dilaporkan kepada kami beberapa saat setelah kejadian," katanya. Dikatakan, untuk menyelidiki latar belakang kejadian tersebut pihaknya sudah membentuk tim khusus guna mencari tahu sebab ledakan, disamping masih dilakukan pemeriksaan terhadap beberapa material yang tercecer di lokasi kejadian untuk memastikan jenis bahan kimia yang menyebabkan ledakan. "Kami juga sudah melayangkan nota peringatan kepada pihak PT Chandra Asri karena kecerobohan mereka serta untuk mewaspadai dan mengantisipasi segala kemungkinan yang terjadi setelah insiden ledakan itu," kata Tuti. Wartawan belum bisa mengubungi pihak perusahaan penghasil bahan kimia padat dan cair tersebut karena menurut salah seorang petugas Satpam, Bagus, pimpinan mereka tidak berada di kantor. "Saat ini pimpinan kami masih ada di lapangan dan belum kembali ke kantor pak," kata Bagus. Kelima karyawan yang mengalami luka-luka tersebut yaitu Mulyadi dan Jaha, keduanya karyawan PT Candra Asri, sedang tiga korban lainnya masing-masing Endang, Niklon, dan Surheman merupakan karyawan sub Kontraktor PT Mesitech. Luka terparah dialami karyawan sub contraktor PT Mesitech bernama Endang (36) hingga harus menjalani amputasi tangan kirinya. Hingga berita ini diturunkan kasus ledakan tersebut masih dalam penyelidikan petugas Dinas Tenaga Kerja dan Lingkungan Hidup (Disnaker) Kota Cilegon.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006