Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah di pasar uang spot antarbank Jakarta Selasa sore kembali melemah ketika Konferensi Tingkat Tinggi Uni Eropa belum banyak membantu penanganan krisis utang.

Rupiah Selasa sore berada pada 8.995 per dolar AS, melemah 15 poin dari posisi penutupan kemarin 8.980 per dolar AS.

"Mata uang euro tertekan menyusul meningkatnya tensi ketegangan dalam pembicaraan mengenai `swap` obligasi Yunani di tengah KTT Uni Eropa yang nampaknya tidak akan banyak membantu, kondisi itu berimbas pada nilai tukar domestik," kata pengamat pasar uang Monex Investindo Futures Johanes Ginting di Jakarta.

Ia menambahkan, kurangnya terobosan dalam penyelesaian masalah hutang Yunani telah memicu kecemasan investor yang tercermin dari melebarnya selisih "yield" antara obligasi Jerman dengan obligasi negara-negara kawasan Euro yang terlilit utang, sehingga menambah tekanan pada pasar mata uang.

"Keberhasilan lelang obligasi pemerintah Italia nampaknya juga tidak mampu menenangkan kegelisahan pasar," kata dia.

Ia mengemukakan, saran dari petinggi Uni Eropa yang menginginkan Yunani untuk menyerahkan kontrol kebijakan anggarannya kepada lembaga-lembaga Eropa, memicu reaksi negatif dari Menteri Keuangan Yunani, yang menurut investor juga ikut membebani sentimen pasar.

Ia mengatakan, kuatnya sentimen negatif di pasar mendorong mata uang "safe haven" seperti dolar AS kembali menguat terhadap rupiah.

Analis valas Bank Himpunan Saudara, Rully Nova menambahkan, selama kondisi di Eropa belum ada kepastian diperkirakan pada pekan ini rupiah cenderung berada dalam tren "bearish" (pelemahan).

"Dalam negeri tidak ada sentimen negatif. Isu sentralnya masih dari Eropa yakni belum adanya hasil positif terhadap penanganan krisis utang terutama bagi Yunani," ujar dia.

Ia menambahkan, kekhawatiran terhadap negosiasi "bailout" (dana talangan) Yunani akan menghambat upaya penyelesaian krisis keuangan, sehingga mendorong permintaan untuk aset safe haven.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada, Selasa (31/1) tercatat mata uang rupiah bergerak melemah ke posisi Rp9.000 dibanding sebelumnya di posisi Rp8.985.

(ANTARA)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2012