Jakarta (ANTARA News) - Belanja investasi (Capex) PT Bakrie Brothers (BNBR) 2006 dianggarkan Rp1,625 triliun yang akan dialokasikan untuk investasi di sektor telekomunikasi Rp1,375 triliun, perkebunan Rp200 miliar dan infrastuktur Rp50 miliar. Manajemen BNBR, Kamis, mengatakan bahwa pihaknya memperkirakan pendapatan BNBR 2006 tumbuh 30 persen, pembayaran bunga dan penyusutan (Ebitda) juga tumbuh 70 persen. Sementara itu pendapatan BNBR 2005 (unaudited) sebesar Rp2,74 triliun yang sebagian besar dikontribusi dari sektor infrastruktur Rp1,5 triliun, telekomunikasi Rp362 miliar dan perkebunan Rp891 miliar. Total pendapatan tersebut naik 43 persen dibandingkan 2004. Sedangkan perolehan laba bersih 2005 (unaudited) Rp270,9 miliar atau naik 43 persen. Sebagian besar laba bersih dikontribusi dari sektor infrastruktur Rp361,9 miliar, perkebunan Rp94,3 miliar dan lain-lain Rp54,0 miliar. Sementara sektor telekomunikasi masih merugi Rp239,3 miliar. Untuk mendorong sektor telekomunikasi manajemen BNBR terus berupaya meningkatkan pelanggannya. Pada 2006, BNBR melalui anak usahanya Bakrie Telecom menargetkan 1,3 juta pelanggan dan sampai lima tahun mendatang diperkirakan pelanggannya bertambah 5 juta pelanggan. Bakrie Telecom sendiri menargetkan sampai akhir 2006 akan mencapai titik impas (break even poin) bahkan memperoleh laba bersih. Sementara untuk sektor perkebunan BNBR menargetkan ekspansi lahan seluas 100 ribu hektar untuk 7 tahun mendatang. Ekspansi tersebut melalui pemanfaatan lahan yang ada serta akuIsisi.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006