Mekkah (ANTARA) - Mariano Dalimunthe dan Mariana Dalimunthe adalah dua perempuan kembar yang menunaikan ibadah haji bersama dan tergabung dalam kloter 10 Embarkasi Medan.

"Saya mendaftar sejak 11 tahun lalu, 2011, baru sekarang bisa berangkat," ujar Mariano dikutip dari Media Center Haji di Madinah, Rabu.

Menginjakkan kaki ke Tanah Suci merupakan impian keduanya sejak lama. Mereka mendaftar haji bersama pada 2011 dan akhirnya bisa berangkat bersama.

Keduanya berusia 60 tahun, menabung Rp200 ribu per minggu dari hasil menderes karet hingga akhirnya terkumpul dan bisa disetor sebagai biaya naik haji.

Calon haji kembar itu berasal dari Kabupaten Padang Lawas Utara. Kloter 10 merupakan gabungan Calhaj asal Tapanuli Selatan (Tapsel), Aceh, dan Medan.

Baca juga: Tujuh JCH Jateng tertunda berangkat karena dirujuk ke rumah sakit

Mereka tiba di Bandara Internasional King Abdulaziz (KAIA),Jeddah, Arab Saudi, pada Selasa (21/6), pukul 14.10 Waktu Arab Saudi (WAS) menggunakan pesawat maskapai Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA 3110.

Ada doa khusus yang akan disampaikan si kembar yang sehari-hari bekerja sebagai petani perkebunan karet di Desa Sipaho itu di depan Kakbah, yaitu mendapatkan jodoh.

Keduanya mengaku belum memiliki pasangan hingga di usia senja mereka belum menikah, itu pula yang menjadi doa khusus selain dimudahkan rezeki.

"Kan kami belum menikah. Doa kami dari kampung, jika betul kami berangkat ke Tanah Suci. Semoga ketika pulang dari Tanah Suci, ada jodoh buat saya," ujar Mariano dan diamini Mariana.

Baca juga: Sebanyak 32.374 jamaah calon haji sudah tiba di Mekkah
Baca juga: Seorang calon haji khusus meninggal karena serangan jantung

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022