Majene, Sulbar (ANTARA News) - Lima rumah rusak parah dan puluhan rumah lainnya rusak ringan akibat terjangan angin puting beliung di Kaecamatan Banggae dan Banggae Timur, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, Senin malam.

Rumah yang rusak parah di antaranya, dua rumah di Kecamatan Bangge yaitu masing-masing satu rumah di Kelurahan Baru dan Kelurahan Banggae, serta tiga rumah terdapat di Lingkungan Tunda Desa Labuang Kecamatan Banggae Timur.

"Diperkirakan saat ini masih terdapat puluhan rumah di Kecamatan Banggae yang rusak ringan. Saat ini kami sementara melakukan identifikasi sebab masih menunggu laporan dari tim kecamatan yang ditugaskan untuk mengidentifikasi," ungkap Camat Bangge, Anwar Lazim di Majene, Selasa.

Dia mengatakan, terjangan angin puting beliung tidak hanya merusak rumah warga, namun juga merusak sejumlah tanaman milik warga dan beberapa pepohonan tumbang akibat kencangnya terjangan angin yang disertai hujan tersebut.

"Yang kami ketahui, di Desa Soreang Kecamatan Banggae terdapat sejumlah pohon yang tumbang. Untungnya tidak merusak rumah warga sebab letaknya jauh dari kawasan pemukiman," lanjut Anwar.

Beberapa warga telah membenahi kembali rumahnya. Rencananya, pihak kecamatan akan mengidentifikasi seluruh bangunan yang rusak dan akan mengajukan bantuan dari Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi Majene.

Warga Kalurahan Baru yang rumahnya rusak parah, Abdul Rahim mengaku peristiwa puting beliung ini terjadi secara tiba-tiba. Apalagi saat kejadian dia sedang berkumpul bersama empat anggota keluarganya di dalam rumah.

"Untungnya kami segera keluar dari rumah dan mencari tempat yang aman sambil menunggu hantaman angin bisa segera berhenti. Kami hanya mampu pasrah melihat rumah kami hancur diterjang angin," ungkapnya.

Sementara itu, warga Desa Labuang, Majid yang rumahnya rubuh berharap agar pemerintah segera memberikan bantuan. Saat ini Majid mengungsi ke rumah tetangganya sambil membenahi kembali rumahnya itu.

Meskipun sebagian besar rumah warga berbahan kayu, namun tidak seluruhnya mengalami kerusakan. Kaorbannya juga tidak terpusat pada satu lokasi, akan tetapi tersebar di beberapa kelurahan dan kecamatan.

(T.KR-AAT/Z002)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012