Jakarta (ANTARA News) - PT Antam (Persero) Tbk menandatangani "Mandate Letter" dengan Bank Mandiri, Bank Rakyat Indonesia, Standard Chartered Bank dan Sumitomo Mitsui Banking Corporation, sebagai "lead arrangers" untuk membantu perolehan pendanaan proyek Feronikel Halmahera Timur (FeNi Haltim).

Direktur Utama Antam Alwinsyah Lubis dalam siaran pers yang diterima ANTARA Rabu mengatakan, keempat bank tersebut merupakan bagian dari konsorsium "financial arrangers" yang ditunjuk Antam di bulan Agustus 2011, dimana Mandiri Sekuritas, Goldman Sachs, dan Deutsche Bank juga menjadi bagian dari konsorsium tersebut.

Menurutnya konsorsium financial arrangers akan membantu Antam untuk memperoleh skim pendanaan yang optimal bagi proyek-proyek pertumbuhan perusahaan. "Lead arrangers akan membantu perolehan pendanaan proyek FeNi Haltim sampai dengan650 juta dolar AS.

"Seiring strategi bertumbuh Antam yang berorientasi pada peningkatan nilai perusahaan, kami menandatangani mandate letter untuk membantu perolehan pendanaan proyek FeNi Haltim,"ujarnya.

Dia menambahkan lead arrangers juga akan memberikan masukan dan mengkaji opsi pendanaan yang tersedia, termasuk memformulasikan rencana dan strategi pendanaan proyek yang optimal.

"Kesemuanya merupakan bagian dari upaya kami yang bersifat prudent untuk terus bertumbuh,"katanya.

Lead arrangers yang ditunjuk akan berupaya sebaik mungkin (best effort) untuk memperoleh pendanaan proyek FeNi Haltim sampai dengan 650 juta dolar AS. Skim project financing tersebut dapat berupa fasilitas perbankan komersial dan/atau fasilitas export credit agency.

Proyek FeNi Haltim merupakan salah satu inisiatif strategis yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah cadangan nikel Antam melalui kegiatan pengolahan.

Konstruksi proyek FeNi Haltim telah dimulai sejak tanggal 30 November 2011. Proyek FeNi Haltim memiliki kapasitas produksi 27.000 ton nikel dalam feronikel, dengan commissioning diharapkan telah dimulai pada akhir tahun 2014.
(B008)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2012