Lanzhou (ANTARA) - Sejumlah peneliti China baru-baru ini melaporkan penemuan spesies asam ribonukleat (RNA) transfer (transfer RNA/tRNA) bakteri baru, yang dapat membantu penggabungan antibiotik, menurut Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).

Sebuah tim penelitian dari Northwest Institute of Eco-Environment and Resources (NIEER) di bawah CAS menemukan tRNA-Asp-AUC dari streptomycete gurun yang tumbuh dengan cepat, membaca kodon GAU dan menemukan karakterisasi fungsionalnya.

"Studi tersebut memberikan strategi efektif untuk meningkatkan produksi antibiotik dan memperluas repertoar metabolit bioaktif baru yang sangat dibutuhkan, yang dihasilkan oleh bakteri berharga ini," papar Liu Guangxiu, peneliti NIEER sekaligus pemimpin studi tersebut.

Mikroorganisme tanah dapat menghasilkan beragam metabolit sekunder yang berpotensi besar dalam menghasilkan penggabungan antibiotik.

Streptomycete merupakan jenis mikroorganisme yang dapat menghasilkan beragam jenis metabolit sekunder yang penting dalam pengobatan klinis, peternakan dan penanaman tumbuhan antiserangga.

"Hasil studi baru itu mengukuhkan paradigma baru tentang pasangan basa yang tidak efisien dan tidak stabil yang melibatkan kodon GAU sebagai strategi yang telah berevolusi untuk mengatur ekspresi gen dan, terutama, biosintesis antibiotik," ujar Liu.

RNA merupakan molekul polimer yang terlibat dalam berbagai peran biologis dalam mengkode, dekode, regulasi dan ekspresi gen.

Hasil studi tersebut diterbitkan dalam jurnal Nucleic Acids Research. 


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022