buat kami anak-anaknya, bahwa memang diwajibkan meniru ibu
Petarung sejati
 
Aktris Rima Melati menghadiri konferensi pers jelang perhelatan Bali International Film Festival 2014 di Jakarta, Kamis (25/9). Rima Melati bersama Christine Hakim akan menghadiri festival film yang telah di gelar kedelapan kalinya dengan bertemakan Focus On Woman dan akan menampilkan pemutaran 52 film asing dan 7 film Indonesia di gelar pada 12-18 Oktober mendatang. FOTO ANTARA/Teresia May/ed/pd/13 (ANTARA FOTO/Teresia May)


Predikat petarung sejati nampaknya layak disematkan untuk Rima Melati karena ia tak hanya bertarung menaklukkan berbagai jenis bidang pekerjaan di industri hiburan.

Tapi juga dalam hal menaklukkan berbagai badai kehidupan lewat penyakit- penyakit ganas yang menyerangnya.

Banyak masyarakat sudah mengetahui bahwa Rima Melati aktif dalam hal mengedukasi wanita agar terhindar dari kanker payudara.

Hal itu dikarenakan ia merupakan seorang penyintas, hal itu pernah tercatat dalam dokumentasi Koran Tempo di 1989 yang menyebutkan bahwa sang aktris pernah mengidap Carcinoma Mammae kanker payudara Stadiun 3B.

Meski merupakan pukulan telak, namun rupanya Rima mampu melewatinya dan benar-benar pulih seratus persen melawan penyakit yang menggerogoti tubuhnya itu.

Sifat petarung sejatinya bahkan tetap dipegang teguh saat sebelum menghembuskan nafas terakhirnya ia masih rutin menjalani perawatan berharap bisa kembali sehat seperti sedia kala.

Anaknya Aditya Tumbuan mengungkap bahwa sang ibu mengalami komplikasi infeksi yang bermula dari punggung, merembet ke organ vital lainnya seperti paru- paru dan ginjal.

Bahkan dalam perawatan intensif di Rumah Sakit terakhirnya yaitu RSPAD Gatot Subroto, Rima masih mampu menjalani terapi cuci darah terhitung tujuh kali banyaknya dengan harapan bisa mencapai kesembuhan.

Dalam berbuat kebaikan pun, bisa dibilang Rima Melati merupakan petarung karena normalnya manusia akan membantu sesamanya yang ia kenal.

Namun sosok Rima Melati rupanya tak hanya gemar membantu orang yang dikenalnya tapi juga orang yang tidak dikenalnya. Kebaikan hatinya itu menyentuh banyak orang di sekitarnya tak cuma anak dan sanak saudaranya, tapi juga sahabat-sahabat serta koleganya yang lain.

"Semua yg datang ke rumah sakit, berbicara positif. Dia selalu membantu orang, selalu care sama orang. Jadi mungkin itu pesannya untuk kami. Orang yang tidak terlalu kenal pun dia bantu. Jadi ini pesannya ya buat kami anak-anaknya, bahwa memang diwajibkan meniru ibu," kata Aditya Tumbuan menyaksikan kebaikan sang bunda.

Dengan begitu gigih dan berkesannya sosok Rima Melati, maka cocoklah Rima disematkan gelar sebagai petarung sejati.

Kini sang seniman serba bisa itu pun telah berpulang ke pangkuan yang Kuasa, sosoknya akan tetap membekas di setiap hati penggemar dan orang- orang yang mengenalnya.

Kisah keuletan dan kerajinannya bisa menjadi nilai yang kita petik dan contoh bermanfaat sebagai salah satu pembaca kisah hidupnya.

Baca juga: Riasan hantu Kebaya Merah "Dreadout" bikin Rima Melati susah melihat

Baca juga: Rima Melati sedih usai jenguk Habibie

Baca juga: Aktris senior Rima Melati meninggal dunia dalam usia 84 tahun

Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022