Pekanbaru, (ANTARA News) - Badan Meteorologi dan Geofisika (BMG) Balai Wilayah I Pekanbaru mencatat per tanggal 10 Maret ini sebaran titik panas di Sumatera terdapat di empat provinsi masing-masing Riau, Sumatera Utara, Jambi dan Sumatera Barat. "Sekitar 90 persen titik panas itu berada di Riau," ujar kepala stasiun BMG Pekanbaru, Blucher Doloksaribu kepada ANTARA di Pekanbaru, Jumat (10/3). Dia mengatakan, pada Jumat (10/3) terdapat sebanyak 88 titik panas. "Dari 88 titik panas itu, 90 persennya berada di Riau, ini berdasarkan pantauan satelit NOAA," ujarnya. Namun dia tidak merinci daerah-daerah mana saja terdapat titik panas tersebut, namun bisa dipastikan titik panas itu berada di Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir (Rohil) dan Kota Dumai, sebab di daerah ini setidaknya hampir 15.000 haktare lahan gambut yang sedang terbakar. Sementara Ketua Tim Pusat Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Pusdakarhuta) Riau yang juga wakil gubernur Riau Wan Abu Bakar menginstruksikan kepada seluruh timnya untuk segera melakukan pemadaman di kawasan-kawasan yang ditemukan titik panas itu. "Pemadaman harus segera dilakukan, kita sudah bentuk tim, tim ini akan segera turun untuk melakukan pemadaman," ujarnya. "Pemadaman harus segera dilakukan, sebab jika tidak ini akan lebih meluas dan akan berdampak negatif tidak hanya bagi Riau akan tetapi bagi Indonesia," ujarnya. Terlebih lagi, daerah-daerah yang terbakar itu sangat berdekatan dengan negara tetangga seperti Malaysia dan Singapura. "Kita minta kabupaten/kota tidak hanya berpangku tangan, lakukan upaya pemadaman," ujarnya lagi. Sebelumnya Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah (Bapedalda) Riau merilis saat ini luas lahan yang terbakar di daerah ini mencapai 15.000 hektare, kebakaran lahan yang terhebat terjadi di Kabupaten Bengkalis, Rokan Hilir dan Dumai.(*)

Copyright © ANTARA 2006