London (ANTARA News) - Perjuangan seorang mahasiswa keturunan Cina yang nasionalis Indonesia, Soe Hok Gie, mengawali pekan film Indonesia 1st London Indonesian Screening yang digelar Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) bersama Kedutaan Besar RI London di ruangan Theatre School Of Oriental & African Study (SOAS) di ibukota negara Kerajaan Inggris itu, Kamis (9/3) malam. Pada pembukaan pekan film internasional Indonesia yang juga akan digelar di beberapa kota di Inggris Raya itu dihadiri Dubes RI RI Berkuasa Penuh untuk Kerajaan Inggris Raya dan Irlandia, DR M. Marty M. Natalegawa beserta istrinya, Sranya Natalegawa, produser Mira Lesmana, sutradara Riri Reza dan bintang utama "Gie", Nicolas Saputra. Film berdurasi 147 menit itu oleh beberapa penonton dirasakan terlalu lamban, yang juga diakui oleh Mira Lesmana dan menjelaskan bahwa sebelum masuk proses editing filmnya berlangsung selama lebih dari empat jam. Para pencinta film memenuhi gedung teater Khalil Lecture yang berkapasitas 300 tempat duduk itu. Bahkan, penonton sampai melimpah dan duduk di tangga. Mereka bukan saja masyarakat Indonesia yang ada di Inggris, melainkan juga pelajar dari Singapura, Malaysia, dan masyarakat, serta pengamat film Inggris. Marty Natalegawa, saat memberikan sambutan pembukaan film tersebut mengemukakan, menghargai usaha para pelajar dalam ikut memperkenalkan budaya Indonesia melalui sinema kepada masyarakat Inggris. "Saya menghargai dan menyambut baik diselenggarakannya festival film internasional Indonesia di Britania Raya," ujar Dubes RI, yang siang harinya secara resmi menyerahkan surat-surat kepercayaan kepada Ratu Inggris, Elizabeth II, di Istana Buckingham. Film Gie menilai, perjuangan pemuda Cina yang berada di zaman peralihan Presiden Soekarno ke Presiden Soeharto itu masih relevan dengan apa yang dicita-citakan oleh para pelajar dan mahasiswa Indonesia dewasa ini. Saat diskusi usai pemutaran film, para penonton mengakui perkembangan film di Indonesia dalam beberapa tahun belakangan ini sangat pesat dan banyak film-film bermutu diproduksi oleh sutradara dalam negeri. "Saya sangat menghargai dan melihat perkembangan film Indonesia sangat pesat," ujar Nutyas Surya Gumilang, yang tengah belajar musik di Kingston University. (*) Foto: Nicolas Saputra dalam film "Gie".

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006