Pengembangan desa wisata yang dibarengi dengan promosi destinasi wisata Nusantara berkelanjutan diharapkan dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata ...
Jakarta (ANTARA) - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengajak mahasiswa untuk berlibur ke destinasi wisata di Indonesia karena tidak kalah menarik dengan berlibur ke luar negeri.

Ajakan tersebut disampaikan Menparekraf  saat Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif berkolaborasi dengan mahasiswa Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Lombok dan Sekolah Tinggi Pariwisata (STP) Mataram untuk mempromosikan potensi desa wisata di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).

“Para peserta famtrip (Familiarization Trip/wisata pengenalan) dari Sekolah Tinggi Mataram, Politeknik Pariwisata Lombok, dan beberapa sekolah lainnya kami ajak untuk mulai mengapresiasi destinasi-destinasi wisata di Indonesia aja. Dulu kita lihatnya berlibur ke luar negeri, tapi ternyata kita (Indonesia) enggak kalah,” ujar dia lewat keterangan resmi, Jakarta, Minggu.

Baca juga: Menparekraf: Penyedia layanan pariwisata harus beri servis prima

Menparekraf mengharapkan minat masyarakat terhadap desa wisata semakin meningkat agar bisa menjadi destinasi unggulan di Indonesia.

“Pengembangan desa wisata yang dibarengi dengan promosi destinasi wisata Nusantara berkelanjutan diharapkan dapat mempercepat pemulihan sektor pariwisata dan ekonomi kreatif untuk kebangkitan ekonomi, perluasan lapangan kerja, menciptakan value chain baru, serta menciptakan desa wisata Indonesia yang berkualitas dan berkelanjutan,” ungkapnya.

Kolaborasi itu dihadirkan melalui kegiatan “Perjalanan Wisata Pengenalan Destinasi Prioritas Untuk Pasar Nusantara” yang berlangsung selama tiga hari, yakni 24-26 Juni 2022.

Mahasiswa melakukan serangkaian aktivitas dan merasakan langsung kehidupan pedesaan di desa wisata dengan menginap di homestay sehingga mereka mengenal lebih dekat alam, budaya, serta keunikan desa wisata yang ada di Lombok.

Desa wisata yang dikunjungi para mahasiswa ialah Desa Wisata Sesaot sebagai salah satu pemenang dalam Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021 untuk kategori CHSE (Cleanliness, Health, Safety, Environment Sustainability). Kemudian juga Desa Wisata Hijau Bilebante sebagai desa wisata berkelanjutan pada tahun 2020 yang masuk dalam 100 Besar ADWI 2021.

Pada hari pertama dan hari ketiga, para peserta dibagi menjadi dua kelompok. Masing-masing kelompok mengunjungi dan menginap di desa wisata.

Ketika di Desa Wisata Hijau Bilebante, para peserta melaksanakan praktik mengolah rumput laut, praktik membuat produk jamu herbal, belajar memasak menu ayam merangkat khas Bilebante, serta berlatih tarian Puspanjali.

Baca juga: Kemendes PDTT dorong desa wisata sediakan aplikasi untuk promosi

Sementara itu di Desa Wisata Sesaot, para peserta melaksanakan praktik membuat anyaman lidi, praktik membuat ulatan bulayak khas Sesaot, belajar memasak masakan tradisional sayur ares, serta belajar Tarian Betabek.

Selain itu, diselenggarakan pula kegiatan sharing session antara pengelola desa wisata, Kemenparekraf, dan para mahasiswa terkait pengetahuan terhadap pariwisata Indonesia khususnya desa wisata.

Pada hari kedua, para peserta mengunjungi Desa Wisata Taman Loang Baloq yang masuk dalam 50 Besar ADWI 2022, serta meet and greet dengan Menparekraf Sandiaga Uno.

“Semoga kerja sama ini dapat berjalan lebih baik. Mudah-mudahan bisa menjadi hiburan dari para wisatawan khususnya wisatawan Nusantara” kata Sandiaga.

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022