Kota Gaza,  (ANTARA News) - Enam murid Palestina dan satu polisi Hamas luka pada Kamis akibat serangan udara Israel di Jalur Gaza selatan, kata saksi dan dokter.

Serangan itu menghantam Mohammed Sumeiri, polisi Hamas, saat ia bersepedamotor di kota Khan Yunis, kata mereka.

Enam murid sekolah, yang lewat, juga terkena.

Serangan udara itu merupakan kejadian terahir dari pusaran kekerasan di dan di sekitar daerah kantong kelolaan Hamas tersebut, yang mengancam gencatan senjata, yang mengahiri perang 22 hari di wilayah Palestina itu pada 18 Januari.

Prancis pada Rabu memanggil dutabesar Israel untuk memrotes setelah pasukan negara Yahudi itu melepaskan tembakan peringatan saat diplomat Eropa dicegat di penyeberangan perbatasan di Gaza, kata kementerian luar negeri di Paris.

Iringan diplomatik membawa konsul jenderal Prancis dihentikan pasukan Israel di pintu penyeberangan perbatasan Erez pada Selasa dan ditahan enam jam ketika mereka berusaha meninggalkan Jalur Gaza dan kembali ke Yerusalem, kata jurubicara.

"Iringan itu, yang termasuk beberapa diplomat lain Eropa, mendapat dua kali tembakan peringatan dari serdadu Israel," kata jurubicara Prancis, Eric Chevallier.

Sementara itu, dari Kota Gaza, kantor berita Prancis AFP juga melaporkan bahwa Hamas menyatakan telah menembakkan tiga mortir terhadap satuan pasukan Israel, yang bergerak di dalam wilayah Jalur Gaza pada tengah Januari, saat ketegangan memuncak akibat satu serangan menelan korban.

Brigade Ezzedine Qassam, sayap bersenjata Hamas, dalam pernyataannya mengatakan telah menembakkan tiga mortir terhadap pasukan Zionis itu, yang melakukan serangan di Maghazi timur di tengah wilayah Palestina.

Saksi memastikan menyaksikan serangan mortir terhadap empat tank Israel, yang bergerak di daerah itu. Tapi, tentara tidak menanggapinya.

Pesawat Israel menyerang terowongan untuk menyelundupkan barang dan senjata di perbatasan antara Jalur Gaza dan Mesir pada Rabu, kata penduduk kota kecil Jalur Gaza, Rafah, dan pejabat keamanan Hamas.

Penduduk Rafah mulai meninggalkan rumah mereka dalam kepanikan saat pesawat itu tiga kali menyerang sebelum fajar, kata beberapa pejabat Hamas. Belum ada keterangan mengenai korban jiwa.

Wanita jurubicara tentara Israel menyatakan sedang memeriksa laporan tersebut.

Tentara Israel menyatakan pesawatnya menyerang "banyak terowongan" dalam gempuran 22 hari di daerah kantung pantai tersebut, yang berahir awal bulan ini dan menewaskan lebih dari 1.300 orang Palestina, sementara di pihak Israel, 13 orang tewas.

Israel memulai serangannya ke Jalur Gaza, yang dikuasai Gerakan Perlawanan Islam (Hamas), pada 27 Desember dan menyatakan negara Yahudi itu "ingin menghentikan penembakan roket gerilyawan ke kota kecil Israel, yang berdekatan dengan Jalur Gaza".

Hamas dan Israel mengumumkan gencatan senjata terpisah dan sedang berunding melalui penengah Mesir mengenai gencatan senjata jangka panjang.

Hamas ingin Israel mencabut pengucilannya atas Jalur Gaza, sementara Israel menghendaki jaminan bahwa Hamas tidak lagi menembakkan roket ke berbagai kota kecil Israel.

Sejumlah 115 warga Palestina dilaporkan hilang oleh keluarga mereka dalam kemelut di Jalur Gaza, kata Palang Merah Dunia pada Selasa.

Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2009