Jakarta (ANTARA News) - Kendati berada pada urutan kedelapan overall, namun Rifat Sungkar menempatkan diri di urutan kelima kelasemen Kejuaraan Reli Asia Pasifik (APRC) setelah menyelesaikan delapan trayek khusus (SS) Leg 2 sepanjang 104, 49 km di seputar perkebunan Canbera, Australia, Minggu sedangkan rekannya Subhan Aksa yang kandas pada SS-1 Sabtu diberi kesempatan mengikuti "super rally" Leg 2 dan berhasil menyelesaikan perlombaan itu kendati ia tidak mendapat point. Juara nasional 2005 Rifat Sungkar yang berpasangan dengan M Herkusuma dan memacu Mitsubishi Evolution 8 yang disewa di Selandia Baru, membukukan waktu total dua jam 42 menit 43, 8 detik sedangkan juara pertama ditempati Coody Crooker dari Australia yang memacu Subaru Impreza WRC dan membuat catatan 02:27.18, 6. Pada Minggu (12/3), para peserta APRC menjalani sembilan SS di daerah Oakey Creek, Mineshaft, Reedy, Poppets, Depot - Reedox, dengan total jarak sejak Leg 1 Sabtu sepanjang 551, 23 km. Rifat Sungkar dilepas pada pukul 06.15 (waktu WIB 02.15) di posisi keenam dan Subhan Aksa pada posisi ketujuh dengan peraturan Super Rally dilepas pada jam 06.17 waktu setempat. Mereka langsung menuju SS 9 Oakey Creek II 20,74 km dan SS 10 Mineshaft 10,00 km. "Rifat Sungkar dan Subhan Aksa menjalani dua SS tersebut dengan lancar tanpa masalah. Rifat hanya untuk menjaga posisi adapun Subhan Aksa sekaligus sebagai latihan serta menambah pengalamannya di Canberra," kata anggota tim Jeffrey JP dalam laporannya Minggu siang. Sedangkan Rifat Sungkar mengatakan, ia mendapatkan pengalaman sangat berharga pada even reli di Australia itu dan berhasil finish di posisi kelima untuk terdaftar dalam pereli registered APRC. Rifat berada pada urutan kedelapan "overall" umum sedangkan pada "overall" APRC urutan kelima, karena tiga pereli yang di atasnya hanya mengikuti seri kejuaraan Australia, bukan kejuaraan APRC. "Kami akan konsisten dan mencoba meningkatkan penampilan dari kendaraan serta skill kami pada putaran selanjutnya. Yang terpenting juga adalah Indonesia Rally Team (IRT) menjadi terkenal di kawasan Asia Pasifik khususnya pada olahraga rali dan hal ini menjadi perlu untuk kepentingan bersama dalam memajukan dunia reli di Indonesia khususnya," kata Rifat. Sedangkan Subhan Aksa mengatakan, reli di Kanbera amat sulit api ia mendapatkan pengalaman yang amat berharga dan akan terus menimba pengalaman dan mempelajari bagaima menghadapi reli-reli di masa mendatang. "Saya mendapatkan pengalaman yang sangat berarti di Kanbera karena reli ini merupakan salah satu reli paling sulit serta tinggi tingkat kompetisinya. Selama menjalani Leg 2 kami melakukan adaptasi dan penyesuaian dengan Hade Mboi baik dari pace notes maupun cara komunikasi di dalam kendaraan dan tasa percaya diri kami timbul pada Leg 2 ini," katanya. "Mudah-mudaan untuk putaran APRC berikutnya kami sudah bisa jauh lebih baik, adapun untuk kendaraannya sangat baik dari sisi teknis sangat menunjang sekali," katanya.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006