Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengaku sangat kehilangan dengan sosok Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo dalam diskusi terkait pemerintahan dan politik.

"Jadi saya sangat kehilangan dan secara rutin Almarhum Pak Tjahjo itu sering memberikan data-data dan masukan, baik tentang kepemerintahan maupun politik. Jadi, saya sangat kehilangan seorang yang sangat baik," kata Airlangga saat melayat ke rumah duka di Kompleks Widya Candra, Jakarta Selatan, Jumat.

Airlangga mengenal Tjahjo sebagai seorang senior dan mentor karena banyak memberikan dukungan dalam menjalankan tugas sebagai menteri.

"Selama di Kabinet (Indonesia Maju), kami cukup dekat dan saling bertukar informasi, dan juga tentu sangat membantu di dalam proses terkait dengan perubahan atau perputaran di ASN," katanya.

Baca juga: Hendrawan: Tjahjo Kumolo mengajari etika berpolitik

Tjahjo Kumolo meninggal dunia di Rumah Sakit Abdi Waluyo Jakarta, Jumat siang, pukul 11.10 WIB, usai menjalani perawatan intensif sejak pertengahan Juni. Sekretaris Kemenpan RB Rini Widyantini mengonfirmasi berita duka tersebut melalui pesan singkat.

"Bapak Menteri (Tjahjo Kumolo) telah dipanggil Allah Swt pada hari ini pukul 11.10 WIB. Kami mohon doa dari Bapak/Ibu dan rekan-rekan sekalian, semoga beliau diterima di sisi-Nya," ujar Rini.

Sebelum berkarir politik di Ibu Kota Jakarta, semasa muda Tjahjo Kumolo aktif di KNPI Jateng dan pernah menjadi politikus Golkar sebelum akhirnya bergabung dengan PDI Perjuangan.

Di DPP PDI Perjuangan, Tjahjo pernah menjabat sebagai sekretaris jenderal (sekjen), kemudian menjadi menteri dalam negeri, dan terakhir sebagai Menpan RB.

Baca juga: Wapres Ma'ruf: Kita kehilangan orang baik
 

Pewarta: Fianda Sjofjan Rassat
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022