Jakarta (ANTARA News) - Menneg PPN/Kepala Bappenas Paskah Suzetta menyesalkan pernyataan Menko Perekonomian Boediono yang mengisyaratkan pemerintah tetap akan menaikkan TDL menyusul hasil audit Biaya Pokok Penyediaan (BPP) listrik yang dilakukan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Sebetulnya belum ada keputusan kita mau menaikkan TDL. Itu kan harus dibawa ke sidang kabinet. Kok Pak Menko (Menko Perekonomian, Boediono-red) sudah melansir ada kenaikan," kata Paskah di Gedung Depkeu, Jakarta, Senin. Pada Jumat (10/3), Menko Perekonomian, Boediono mengisyaratkan pemerintah tetap akan menaikkan TDL, tapi besarannya diupayakan kecil. Paskah juga mengatakan, jika pemerintah tidak mau menaikkan TDL, maka dibutuhkan tambahan subsidi Rp10-12 triliun untuk menutupi kebutuhan PLN dalam menyediakan listrik. Hasil audit BPP PLN oleh BPK menemukan bahwa tambahan subsidi yang dibutuhkan PLN adalah sekitar Rp10,2 triliun, di luar subsidi yang sudah disepakati DPR sebelumnya pada 2006 Rp17 triliun. Dalam beberapa kali rapat koordinasi tentang TDL, pemerintah mengungkapkan bahwa kemungkinan akan menaikkan TDL sekitar 15-20 persen bagi pelangan dengan daya listrik besar. "Jika DPR setuju untuk menambah subsidi Rp10-12 triliun, saya rasa bagi pemerintah tidak ada masalah," katanya. Hal itu, kata Paskah, tidak akan menganggu target defisit anggaran 2006 karena anggaran pemerintah masih longgar. Pemerintah sendiri pada 2006 menargetkan defisit anggaran sekitar 0,7 persen.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006