"Mengonsumsi bir berkontribusi pada peningkatan komposisi mikrobiota usus, yaitu faktor yang dikaitkan dengan pencegahan penyakit kronis yang sangat umum, seperti obesitas, diabetes, dan penyakit-penyakit kardiovaskular," kata CINTESIS dalam sebuah pernyataan pada Senin (4/7).
Sejumlah hasil yang diperoleh dari penelitian itu menunjukkan bahwa mengonsumsi bir "meningkatkan keberagaman mikrobiota usus, tanpa menaikkan berat badan dan massa lemak."
Meminum bir "tidak mengganggu penanda biologis (biomarker) kardiometabolik secara signifikan", seperti glukosa, kolesterol, dan trigliserida, imbuh pernyataan itu.
Studi yang baru-baru ini dipublikasikan dalam Journal of Agricultural dan Food Chemistry itu mengungkapkan manfaat bir pada kesehatan usus "terbukti tidak memiliki kaitan dengan kandungan alkohol" atau absennya elemen ini. Selesai
Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022