Jakarta (ANTARA News) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta (BEJ) pada Selasa diperkirakan kembali ke atas (rebound) pada 1.250 jika ada dukungan dari regional dan rupiah. Analis Teknikal PT Danareksa, Yuga Wijanarko, mengatakan bahwa ketakutan pasar mengenai kenaikan TDL (tarif dasar listrik) telah menghilangkan sentimen positif dari penguatan regional dan rupiah. Menurut Yuga, kenaikan IHSG yang berlangsung pada pekan kemarin telah terhambat di resistance 1250, tetapi efek negative ini kelihatannya sementara. Koreksi masih gagal menutup IHSG dibawah support 1.240. Jadi bisa saja terjadi lagi upaya naik kembali diatas 1.250 bila regional dan rupiah tetap mendukung. Saham yang perlu mendapat perhatian di antaranya adalah saham Perusahaan Gas Negara (PGAS), saham Indofood (INDF), saham Apexindo (APEX), saham Internasional Nickel (INCO) dan saham Bakrie & Brothers (BNBR). Saham PGAS telah terjadi akumulasi dalam konsolidasi antara kisaran 9.200-9.400 dapat mengakibatkan breakout (keluar dari ke-stagnanan) dan kembali ke resistance lama (dulunya support) di 9.600-9.800. Saham INDF adanya sentimen dari usaha perseroan untuk mencari dana untuk membeli kembali obligasi telah direspons positif oleh pasar dan dapat menaikan saham ini untuk menjebol garis tren turun di Rp840 dan seterusnya bergerak ke atas Rp890. Saham APEX juga mendapat sentimen dari berita pembukuan net-income (laba bersih) pada laporan 2006 yang naik dan telah di-refleksikan dalamharga. Dengan adanya sentimen ini, Yuga menyarankan untuk melakukan aksi jual dan menunggu koreksi ke garis tren pertama dan kedua di Rp940 dan Rp900. Saham INCO telah terjadi rally dari support di Rp17.700 akan terus berlangsung hingga resistance di Rp18.300-Rp18.500. Saham BNBR telah mengalami kenaikan yang terlalu tajam dari level Rp135 yang lalu dan kelihatannya akan kena resistance kuat di Rp165. Yuga kembali menyarankan untuk melakukan posisi jual karena disebabkan RSI harian juga cukup overbought dan tunggu koreksi ke Rp145. (*)

Copyright © ANTARA 2006