Surabaya (ANTARA News) - Pesawat Lion Air MD-82 yang tergelincir dan terjerambab di luar landasan pacu Bandara Internasional Juanda Surabaya sembilan hari lalu, hingga Selasa belum berhasil dievakuasi karena berbagai sebab. Semula evakuasi akan dilakukan pada Minggu (12/3) dinihari, namun hujan yang terus mengguyur, kian menyulitkan tim menarik pesawat ke landasan pacu, selain karena ban-bannya juga terperosok cukup dalam di lapisan lumpur, demikian informasi yang dihimpun ANTARA dari sejumlah petugas di Juanda, Selasa. "Hingga sekarang pesawat tersebut belum berhasil dievakuasi kami belum mengetahui kapan evakuasi akan dilakukan," kata Wasis, salah seorang petugas di Bandara Juanda Surabaya. Belakangan beredar rumor bahwa untuk bisa mengevakuasi pesawat Lion Air yang tergelincir 30 meter di luar landasan pacu itu perlu dilakukan pemotongan pada bagian tertentu pesawat untuk kemudian diangkat dengan balon yang telah didatangkan dari Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bali. "Kalau soal rencana pemotongan pada bagian pesawat saya tidak tahu," tegasnya. Pesawat pembawa 157 penumpang asal Denpasar, Bali itu sembilan hari silam tergelincir dan kemudian terperosok dalam lumpur saat pesawat mendarat akibat kondisi cuaca pada saat itu hujan deras. Berbagai upaya evakuasi pernah dilakukan namun belum membuahkan hasil akibat kondisi ban pesawat terperosok kedalam lumpur sedalam 1,5 meter.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006