Yogyakarta (ANTARA) - Program pelayanan kurban via daring yang diselenggarakan oleh Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta tidak hanya dimanfaatkan oleh warga Yogyakarta saja, tetapi digunakan juga oleh warga dari luar daerah dan bahkan warga dari luar negeri.

"Selain dari Yogyakarta, warga yang memanfaatkan program ini juga berasal dari Magelang, Pati, Bengkulu, bahkan warga dari Korea Selatan dan Berlin pun mengikuti program ini," kata Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Yogyakarta Syamsul Azhari di Yogyakarta, Kamis (7/7).

Warga yang hendak menggunakan program layanan kurban via daring Baznas dapat memilih kategori hewan kurban dengan nilai yang sudah ditentukan berdasarkan bobot badan hewan serta melakukan pembayaran via daring.

Sebagai gambaran, menurut informasi yang disiarkan di laman resmi Baznas biaya berkurban kambing atau domba dengan berat 27 sampai 29 kg dipatok Rp2,5 juta dan kurban sapi dengan berat 300 sampai 350 kg biayanya Rp23 juta.

Syamsul memastikan program layanan kurban via daring Baznas aman. Prosedur kesehatan diterapkan mulai dari pembelian dan pemotongan hewan kurban sampai distribusi daging kurban kepada warga yang berhak menerima.

Baznas Kota Yogyakarta hingga saat ini sudah menghimpun dua lembu, 11 kambing, dan satu iuran sapi melalui layanan kurban via daring.

Seluruh hewan kurban yang disalurkan melalui Baznas Kota Yogyakarta akan disembelih di Rumah Pemotongan Hewan (RPH) Giwangan Yogyakarta.

Daging hewan kurban tidak akan dibagikan dalam bentuk segar, tetapi dalam bentuk abon. Olahan daging kurban akan didistribusikan ke panti asuhan, kampung binaan, dan difabel.

"Tahun lalu, kami pun mendistribusikan daging dalam bentuk olahan, yaitu sudah menjadi kornet dan abon. Tetapi untuk tahun ini hanya akan diolah menjadi abon," kata Syamsul.

Dia mengatakan, kebijakan mendistribusikan daging kurban dalam bentuk olahan diterapkan karena umumnya banyak calon penerima sudah mendapat pembagian daging kurban segar dari lembaga lain.

"Jika sudah diolah menjadi abon, maka daging akan mampu bertahan lebih lama," katanya.

Selain itu, Baznas Kota Yogyakarta juga mengumpulkan kulit, kikil, dan kepala sapi dari seluruh masjid atau tempat penyembelihan hewan kurban untuk ditukar menjadi daging dan didistribusikan dalam bentuk abon kepada warga yang berhak menerima.

Mengenai pendaftaran penyembelihan hewan kurban di RPH Giwangan Yogyakarta, Syamsul mengatakan bahwa sisa kuotanya masih banyak.

"Beda dengan tahun lalu karena hampir sebagian besar masyarakat menyembelihkan hewan kurban di RPH. Tetapi pada tahun ini sudah banyak yang menyelenggarakan secara mandiri," katanya.

RPH Giwangan melayani penyembelihan hewan kurban mulai dari Sabtu (9/7) hingga Rabu (13/7) dengan kuota 45 sampai 50 sapi pada Hari Raya Idul Adha dan 75 sampai 80 sapi per hari tiga hari berikutnya.

"Belum ada yang mendaftar untuk Rabu (13/7). Masih kosong. Penyembelihan di RPH tidak hanya untuk sapi tetapi bisa juga kambing," katanya.

Ia mengatakan, warga yang tidak bisa menyelenggarakan penyembelihan hewan secara mandiri dapat memanfaatkan layanan RPH yang prosesnya dipastikan sesuai dengan prosedur kesehatan dan kesejahteraan hewan.

Baca juga:
Baznas buat terobosan dalam layanan kurban daring
Human Initiative sediakan layanan untuk memudahkan warga berkurban

 

Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022