Banjamasin, (ANTARA News) - Kelompok Kerja Wartawan Lingkungan Hidup (PWLH) Kota Banjarmasin akan menggelar sebuah gerakan kampanye lingkungan berbasis dakwak dengan melibatkan kalangan da`i di kota Banjarmasin. Informasi diperoleh ANTARA, Selasa (14/3) kampanye lingkungan tersebut khususnya dalam upaya penanggulangan kebersihan kota Banjarmasin dari sebaran sampah sekaligus membantu kota ini untuk keluar dari julukan kota terjelek di Indonesia. Dalam rapat yang berlangsung di kantor sekretariat PWLH perumahan PWI Kalsel, Sungai Andai disebutkan sebelum gerakan itu dilaksanakan maka kegiatan awal di mulai dengan diskusi mengenai lingkungan khususnya sampah. Bertindak selaku pembicara nantinya dipilih pakar lingkungan yang juga dosen senior Universitas Lambung Mangkurat (Unlam) Banjarmasin, Dr Ir Muhammad Hatta. Dalam diskusi yang melibatkan kalangan da`i tersebut salah satu topik bagaimana upaya da`i menyampaikan da`wah dengan menyisipkan anjuran kepada umat untuk melestarikan lingkungan. Penyampaian da`wah para dai tersebut bukan terbatas ketika jadi khotib shalat Jumat di mesjid saja tetapi setiap kali ada kesemoatan pengajian atau ceramah yang mengundang jumlah umat yang banyak. Diharapkan dari ilmu, pengalaman, dan pengetahuan Muhamad Hatta mengenai pelestarian inilah diharapkan para da`i bisa memahami cara pelestarian lingkungan. Diharapkan dari ilmu agama yang dikuasai para da`i bisa mengupas ayat suci Al Qur`an atau hadist yang bisa dikaitkan dalam menjaga kebersihan dan pelestarian lingkunmgan. "Kita berharap, ada ceramah da`i yang tidak sekedar menyampaikan dasar agama kebersihan itu dari iman, mungkin ada dasar agama lagi lagi yang bisa lebih mmancing umat untuk berbuat menjaga kebersihan," kata M Saleh, selaku Ketua Tim gerakan kampanye da`wah PWLH Banjarmasin dalam kesempatan rapat tersebut. Bahkan dalam diskusi nanti diharapkan ada kesmpulan untuk pembuatan buku naskah lingkungan yang bisa jadi bahan materi da`wah khotib di masjid-masjid. Menurut hasil rapat PWLH dipilihnya topik kebersihan lingkungan dari sampah karena kesadaran warga Banjarmasin yang dikatakan sebagai kota yang agamis ini masih perlu ditumbuhkembangkan. Bukti kesadaran lingkungan masih kurang di kota ini begitu berserakannya sampah dimana-mana, bukan hanya mengotori kota tetapi juga menyebabkan sistem drianase mampet dan dikhawatirkan bisa menjadi biang penyebaran penyakit. Selain menggelar gerakan kampanye lingkungan PWLH juga dipercaya menyelanggarakan pelatihan pengelolaan sampah organik menjadi pupuk di Kabupaten Kotabaru dan Kabupaten Tapin kerjasama dengan Pemkab setempat. Dalam pelatihan tersebut PWLH menghadirkan nara sumber tetap, ahli pengelola Sampah Haji Abdulah Basri yang pernah memperoleh penghargaan dari kementrian lingkungan hidup dalam pengelolaansampah tersebut.(*)

Copyright © ANTARA 2006