Kami juga fokus pada peningkatan EBITDA untuk memperkuat kapasitas bayar utang, dengan meningkatkan penjualan dan meningkatkan efisiensi dan margin operasional....
Jakarta (ANTARA) - Menteri Badan Usaha Milik Negara Erick Thohir menyatakan kinerja keuangan perusahaan pelat merah semakin baik dan sehat seiring dengan pembukuan laba bersih Rp126 triliun (angka awal unaudited konsolidasi) pada 2021.

Perolehan laba itu melesat jauh dibandingkan Rp13 triliun pada 2020 yang dibarengi penurunan rasio utang berbasis bunga terhadap modal tertanam turun menjadi 35 persen serta rasio utang berbasis bunga terhadap EBITDA yang turun dari 4,5 kali menjadi 3,5 kali pada tahun lalu.

"Alhamdulillah berkat transformasi dengan mengedepankan tata kelola dan manajemen risiko perusahaan yang baik, efisiensi, dan profesional, kinerja keuangan BUMN semakin baik, semakin sehat," kata Erick dalam keterangan di Jakarta, Jumat.

Erick menyampaikan bahwa laba bersih meningkat signifikan, sementara struktur pendanaan, dan kapasitas pembayaran utang BUMN terus menguat, berada pada rasio perusahaan dengan rating investment grade.

Baca juga: Pakar nilai tambahan PNM bakal dongkrak peran BUMN layani masyarakat

Kementerian BUMN melakukan sejumlah inisiatif strategis untuk meningkatkan kapasitas utang dan struktur modal BUMN. Pertama, restrukturisasi utang BUMN, di antaranya Waskita Karya, PTPN III, dan Garuda Indonesia yang semuanya merupakan BUMN yang memiliki kondisi keuangan yang melemah akibat pandemi.

Pada 2021 lalu, langkah tegas telah dilakukan melalui negosiasi dengan para kreditur, dengan perjanjian restrukturisasi yang telah dilakukan untuk Waskita dan PTPN III. Sedangkan untuk Garuda, meskipun rencana perjanjian belum disetujui pada tahun lalu, namun maskapai pelat merah itu baru saja mendapat persetujuan rencana restrukturisasi dalam PKPU.

Kementerian BUMN juga fokus pada langkah-langkah menurunkan utang pada neraca melalui penguatan posisi ekuitas pada BUMN strategis yang terdampak pandemi.

Baca juga: BUMN dorong peningkatan pembiayaan untuk UMKM

Total penanaman modal dan dukungan pemerintah kepada BUMN sepanjang tahun lalu mencapai Rp68,9 triliun. Tercatat lebih dari 80 persen dari total modal dan dukungan tersebut dialokasikan kepada BUMN strategis dalam menjalankan penugasan termasuk penugasan proyek strategis nasional.

“Kami juga fokus pada peningkatan EBITDA untuk memperkuat kapasitas bayar utang, dengan meningkatkan penjualan dan meningkatkan efisiensi dan margin operasional. Pendapatan usaha unaudited tumbuh pada kisaran 19 persen pada tahun 2021, sedangkan margin laba bersih meningkat dari 0,7 persen pada tahun 2020 menjadi 5,6 persen pada tahun 2021.

Perbaikan kinerja BUMN tentu memiliki dampak besar bagi masyarakat dan negara. BUMN sehat, kontribusi meningkat," kata Erick.

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022