Jakarta (ANTARA News) - Partai Bintang Reformasi (PBR) dalam lima tahun mendatang, harus mampu menggerakan ekonomi dan sosial masyarakat khususnya simpatisan dan anggotanya agar mereka meningkat kesejahteraan sesuia amanat ajaran Islam, kata Ketua DPP PBR, Bursah Zarnubi, SE. "Pengurus DPP PBR periode 2006-2011 mendatang harus mampu menjadi taludan dan meningkatkan citra Partai yang berasaskan Islam itu melaui peningkatan kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat," katanya kepada ANTARA di Jakarta, Selasa. Bursah yang juga kandidat calon ketua umum (ketum) DPP PBR menegaskan, PBR harus meningkatan gerakan sosila kultural religius berupa peningkatkan ekonomi dan sosial umat, sehingga masyarakat mempercayaianya dan menyalurkan aspirasinya ke partai itu pada Pemilu 2009. Gerakan ekonomi dan sosial sangat tepat dilakuan jajaran PBR dari pusat hingga tingkat kabupaten/kota untuk membantu masyarakat yang sedang mengalami keterpurukan akibat kenaikan harga bahan bakar minyak seperti pemberian pinjaman modal usaha dan bimbingan usaha kecil dan menengah kepada kalangan kurang mampu. Dengan demikian, kata mantan Sekjen PBR versi ketum PBR KH Zainuddin MZ itu, target peroleh suara meningkat mencapai 300 - 400 persen PBR pada Pemilu 2009 akan terpenuhi. "Pada Pemilu Legesltaif 2004, PBR memperoleh 14 kursi di DPR RI, 67 kursi di sejumlah DPRD Provinsi dan 402 kursi di ratusan DPRD kabupaten/kota di Indonesia," katanya. Berkenaan pencalonan sebagai ketum pada Muktamar PBR di Denpasar, Bali, 22-23 April 2006, Bursah memiliki sejumlah program, yakni menyatukan antara kekuatan dalam aprpaol, seperti antara kyai (ulama) dengan praktisi, anggota biasa dan generasi muda, meningkatkan citra Islam dalam program partai sesuai asas PBR. "Selain itu, program penataan manajemen partai menjadi moderen dan memiliki jariangan kelembagaan partai yang luas di semua kalngan termasuk dengan sejumlah ormas pendudungnya," kata Bursah yang juga mantan Ketua Ormas Pemuda Reformasi Indonesia (PRI). Dia mengajak jajaran PBR khusnsya dari pengurus dewan pimpinan wilayahh (DPW) dan dewan pimpinan cabang (DPC) agar tidak terpengaruh adanya politik uang (suap) dan berniat menggagalkan Muktamar PBR di Bali, akhir April mendatang. Bursah menyatakan optimis dapat memimpin PBR lima tahun mendatang dengan harapan dapat dukungan dari suara DPW dan DPC dari Jambi, Sumbar, DI Yogyakarta, Jatim, NTB, NTT, Kalbar, Kalteng, Kalsel, Irjabar dan Bengkulu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006