Sinergi dan inovasi yang inklusif diperlukan untuk memajukan bangsa agar dapat bersaing secara global
Badung, Bali (ANTARA) - Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI) 2022, yang mengangkat tema Advancing Digital Economy and Finance: Synergistic and Inclusive Ecosystem for Accelerated Recovery, resmi dibuka Gubernur Bank Indonesia dan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian di Badung, Bali, Senin.

FEKDI 2022 merupakan ajang etalase inovasi produk dan layanan serta sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan digital yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan Kemenko Perekonomian dengan didukung oleh kementerian/lembaga dan industri, guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional.

"Digitalisasi menjadi pilar Indonesia Maju, hari ini kita memperkuat sinergi dan kolaborasi digitalisasi Indonesia dalam FEKDI 2022. Sinergi dan inovasi yang inklusif diperlukan untuk memajukan bangsa agar dapat bersaing secara global. Mari tunjukkan ke dunia dan G20, bahwa Indonesia sudah maju secara digital," ungkap Gubernur BI Perry Warjiyo.

Ia melanjutkan dukungan BI dalam mewujudkan ekonomi keuangan digital nasional guna mengakselerasi pemulihan ekonomi semakin diperkuat, khususnya melalui kebijakan digitalisasi sistem pembayaran.

Bank sentral berkomitmen untuk mendukung sinergi bauran kebijakan ekonomi dan keuangan digital nasional, yang sejalan dengan komitmen pemerintah dan visi Presiden RI untuk menuju Indonesia Maju.

Adapun sinergi tersebut diperkuat dengan komitmen bersama melalui peluncuran Gerakan Sinergi Nasional Ekonomi dan Keuangan Digital. Perhelatan ini sekaligus merupakan side event dalam rangkaian G20 Finance Track: Finance and Central Bank Deputies (FCBD) dan 3rd Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (FMCBG) di Bali.

Dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan pandemi COVID-19 telah menciptakan prospek cerah pada potensi ekonomi dan keuangan digital Indonesia.

Pemerintah saat ini tengah mengoptimalkan peluang digitalisasi melalui implementasi sinergi kebijakan ekonomi dan keuangan digital. Selain itu juga terwujud dalam upaya penguatan kerjasama dan konektivitas pada lingkup regional maupun global di berbagai sektor, termasuk sektor perdagangan dan pembayaran di ASEAN.

"Digitalisasi ekonomi dan keuangan digital terus diakselerasi dengan perbaikan-perbaikan dan telah mendorong capaian inklusi keuangan nasional," kata Airlangga.

FEKDI 2022 hadir setiap hari selama lima hari hingga 15 Juli 2022 secara hybrid, dengan ragam bahasan dan diskusi perkembangan ekonomi dan keuangan digital oleh otoritas, pelaku industri, akademisi dan lembaga internasional.

Topik bahasan FEKDI 2022 meliputi sinergi dan kolaborasi ekonomi keuangan digital, mata uang digital, ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, pembayaran lintas negara dan pembiayaan hijau, serta strategi kebijakan dalam mendorong digitalisasi untuk pemulihan ekonomi.

FEKDI 2022 juga menyuguhkan pameran yang menampilkan berbagai produk dan inovasi, implementasi kebijakan, serta pencapaian dalam pengembangan ekosistem ekonomi dan keuangan digital. Sebelumnya juga telah dilakukan berbagai kegiatan ­pre-event FEKDI di 46 wilayah di Indonesia.

Masyarakat dapat memperoleh informasi lengkap serta mengikuti sesi diskusi dan hadir dalam FEKDI 2022 secara virtual dengan mengunjungi laman www.fekdi.co.id.

Baca juga: BI: 18,7 juta pedagang dan pengguna telah tersambung QRIS
Baca juga: Sri Mulyani sebut pemerintah terus perkuat keamanan digital
Baca juga: Airlangga: Perdagangan ekonomi digital capai Rp401 triliun pada 2021


Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022