Bandar Lampung, (ANTARA News) - Wildlife Crime Unit (WCU) Lampung juga merisaukan kejadian terbunuhnya sejumlah gajah liar yang diduga diracun seperti terjadi di Riau, karena dapat saja mengancam gajah liar dan satwa dilindungi lain di kawasan hutan di Lampung. "Benar, walaupun belum ada informasi adanya gajah liar di Lampung mengalami nasib serupa seperti di Riau baru-baru ini, tapi jangan sampai kejadian itu dialami di sini," kata Koordinator WCU Lampung, Dwi Nugroho, di Bandar Lampung, Rabu (15/3). Karena itu, WCU Lampung terus mendukung upaya pengelola taman nasional dan kawasan lindung yang ada di Lampung agar dapat mengoptimalkan perlindungan dan pengamanan terhadap satwa liar yang hidup di dalam kawasan hutan di Lampung itu. WCU Lampung risau, mengingat di Lampung pernah pula ditemukan sejumlah satwa liar dilindungi, termasuk gajah liar kedapatan mati dan telah menjadi bangkai tanpa diketahui pasti penyebabnya. "Bisa saja satwa liar di dalam hutan itu mati karena sakit atau usia tua, tapi bisa pula akibat ulah kelompok pemburu liar," kata Dwi lagi. WCU Lampung juga mengingatkan perlunya kerjasama semua pihak di Lampung untuk menekan terjadinya konflik antara satwa liar dilindungi dengan masyarakat sekitar hutan. Selama ini, konflik antara satwa liar dengan penduduk di sekitar hutan telah menimbulkan akibat warga masyarakat yang menjadi korban maupun satwa liar itu sendiri yang ditangkap maupun dibunuh warga. Beberapa kali gajah liar yang keluar hutan di luar kawasan Taman Nasional Way Kambas (TNWK) di Lampung Timur maupun TN Bukit Barisan Selatan (TNBBS) di Lampung Barat dan Tanggamus mencelakai warga sekitar hutan. Tapi berkali-kali pula satwa liar seperti gajah dan harimau yang keluar hutan masuk ladang maupun perkampungan penduduk, selain merusak kebun dan mengancam permukiman dan jiwa warga, juga menjadi sasaran kemarahan dan perburuan oleh masyarakat sekitarnya. "Kami mengharapkan semoga kejadian terbunuhnya beberapa ekor gajah liar yang diduga terkena racun untuk diambil gadingnya oleh orang-orang tidak bertanggungjawab tidak sampai terjadi di Lampung," kata Koordinator WCU, Dwi Nugroho pula.(*)

Copyright © ANTARA 2006