Jakarta (ANTARA) - Founder Investorsaham.id Thomas William Simardjo menilai produk investasi structured warrant atau waran terstruktur yang akan diluncurkan Bursa Efek Indonesia (BEI) pada semester kedua tahun ini bisa menambah opsi strategi berinvestasi bagi investor.

"Tentu saya menyambut positif adanya waran terstruktur, karena ini menambah opsi strategi yang dapat digunakan investor di tengah dinamika pasar," ujar Thomas dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Ia mencontohkan ketika pasar sedang turun atau bearish, investor dapat mengamankan floating loss agar tidak membesar dengan teknik hedging.

"Ketika market bullish, saya bisa membeli call warrant, sehingga berpotensi mendapatkan keuntungan saat harga saham naik. Dan pada saat exercise akan otomatis mendapatkan keuntungan, karena harga sahamnya yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan harga tebus (exercise price) saya," kata Thomas.

Ia menerangkan ada beberapa kondisi tertentu yang dapat membuat dirinya sebagai investor ritel tertarik menggunakan produk waran terstruktur, salah satunya ketika suatu saham sedang mendapatkan sentimen yang baik.

Baca juga: Waran Terstruktur dinilai permudah investor diversifikasi portofolio

"Ketika saya mendapati suatu saham lagi mendapatkan sentimen sangat baik dan saya yakin harga saham itu diapresiasi, maka saya bisa buy call warrant. Sehingga jika benar saham itu naik tinggi, maka saya bisa exercise call warrant saya pada saat jatuh tempo atau menjualnya di pasar sekunder dan mendapatkan capital gain. Jika ternyata turun dalam, maka saya hanya kehilangan uang sejumlah total call warrant (premi) saya dimana nilai call warrant jauh lebih rendah dari harga saham aslinya," ujar Thomas.

Kendati demikian ia mengingatkan kepada investor lainnya bahwa produk waran terstruktur itu juga mengandung risiko jika investor pemula menggunakan instrumen tersebut secara tidak bijak.

Untuk itu ia berharap pihak BEI terus gencar memberikan edukasi mengenai produk waran terstruktur beserta risiko dan strategi investasinya.

"Karena jika tidak ada edukasi, maka akan banyak influencer saham di luar sana yang bisa menyalahgunakan pengaruh mereka kepada para pengikutnya. Waran terstruktur memiliki tingkat risiko yang lebih besar dari saham jika orang yang menggunakannya tidak paham," ujar Thomas.

Baca juga: Waran terstruktur dinilai bisa jadi opsi investasi aman bagi investor

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022