Jakarta (ANTARA) - Pelatih tim nasional bola basket Suriah, Javier Juarez, enggan berbicara banyak soal situasi yang dialami pemain naturalisasi timnya, Amir Hinton, yang absen dalam kekalahan 67-80 kontra Iran di pembuka Grup C Piala FIBA Asia 2022 di Istora Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Rabu.

Nama Hinton tercatat dalam daftar pemain Suriah, tetapi pebasket naturalisasi asal Amerika Serikat itu bahkan tidak terlihat berada di tepi lapangan.

Padahal, Hinton merupakan top skor Suriah dalam enam pertandingan kualifikasi Piala Dunia FIBA 2023 zona Asia, di mana pemain berusia 25 tahun itu memiliki rata-rata 26,7 poin dan 5,2 rebound.

"Sungguh? Hari ini soal Amir tidaklah penting, bagi saya yang penting adalah para pemain yang tadi sudah berjuang di atas lapangan," kata Juarez saat ditanya mengenai situasi Hinton.

"Jika Anda ingin tahu apa yang terjadi dengan Amir, saya pikir Amir kehilangan melewatkan jadwal penerbangannya, itu yang dia katakan," ujarnya menambahkan.

Juarez juga mengaku tidak habis pikir bagaimana bisa Hinton melewatkan jadwal penerbangan maupun kehilangan tiket.

"Cukup sulit memahaminya, karena Amir sudah berusia 25 tahun, dan seharusnya memahami betapa pentingnya turnamen ini," katanya.

Baca juga: Iran atasi perlawanan Suriah 80-67 di Grup C Piala FIBA Asia

Pelatih asal Spanyol itu tidak memberikan keterangan lebih lanjut apakah Hinton akan menyusul rekan-rekannya ke Jakarta, atau Suriah terpaksa harus menjalani setidaknya dua pertandingan sisa Grup C hanya dengan roster berisikan 11 pemain saja.

"Sejujurnya hari ini bukan waktunya bicara tentang Amir Hinton, saya paham Anda ingin bertanya soal itu, tapi bagi saya hari ini adalah saatnya berbicara tentang pemain lokal Suriah yang sudah tampil baik, menciptakan 40 menit yang berat bagi Iran," katanya.

Juarrez mengakui para pemainnya masih harus terus memperbaiki aspek rebound dan meminimalisir turnover apabila ingin memenuhi target meraih setidaknya satu kemenangan di sisa pertandingan Grup C.

Dalam laga kontra Iran, Suriah tercatat melakukan 17 kali turnover atau kehilangan penguasaan bola yang bisa dimanfaatkan lawan menjadi 25 poin.

Sedangkan dalam departemen rebound, kehadiran bintang gaek Hamed Haddadi di bawah ring membuat Iran begitu dominan dengan 53 rebound berbanding 36.

"Kami kehilangan begitu banyak rebound, Iran mendapatkan 20 offensive rebound, mereka memang punya keahlian dalam hal itu, tapi kami seharusnya bisa lebih baik," kata Juarez.

"Kami akan berusaha lebih baik di gim selanjutnya. Setidaknya kami harus meraih satu kemenangan di sisa pertandingan grup," pungkasnya.

Suriah selanjutnya akan menghadapi Jepang pada Jumat (15/7) dan menutup fase grup meladeni Kazakhstan dua hari kemudian.

Baca juga: FIBA Asia Cup 2022: Selandia Baru perpanjang dominasi atas India
Baca juga: Persiapan matang jadi kunci kemenangan telak Selandia Baru atas India
Baca juga: Jadwal FIBA Asia Cup 2022: Sengitnya perebutan poin pertama Grup C & D

Pewarta: Gilang Galiartha
Editor: Irwan Suhirwandi
Copyright © ANTARA 2022