New York (ANTARA News) - Harga minyak AS turun, Kamis, tertekan oleh semakin suramnya data ekonomi AS dan membengkaknya cadangan di negara konsumen energi terbesar dunia itu. Minyak mentah AS turun 66 sen menjadi 41,50 dolar per barel pada pukul 02:10 waktu setempat atau 02:10 WIB Jumat. Minyak mentah Brent di pasar London naik 59 sen menjadi 45,49 dolar per barel. Angka pengangguran di AS melonjak ke rekor tinggi pada pertengahan Januari, sementara pesanan barang tahan lama jatuh untuk bulan kelima berturut-turut. Resesi telah memangkas permintaan bahan bakar dan menyebabkan kenaikan terbesar empat bulan pada stok minyak mentah AS sejak 1990. "Harga minyak bertahan di atas 40 dolar menjadi semakin sulit, seiring dengan munculnya satu per satu liputan yang membuktikan menyusutnya permintaan," kata John Kilduff, senior vice president MF Global di New York, dalam nota risetnya, seperti dilaporkan Reuters. Stok minyak mentah terus membengkak pada pekan lalu, meningkat sebesar 6,2 juta barel ketimbang yang diperkirakan pengamat, demikian menurut data pemerintah yang dirilis Rabu. Harga minyak telah terjun bebas dan terpangkas lebih dari 100 dolar sejak mencetak rekor tinggi di atas 147 dolar pada musim panas lalu. Kondisi yang demikian memberikan peringatan kepada negara-negara OPEC yang penerimaannya tergantung pada minyak, sehingga mereka terpaksa memotong produksinya sebanyak 4,2 juta barel per hari sejak September. Sekjen OPEC, Abdullah Al-Badri, pada Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss, menyatakan Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) tak akan ragu-ragu untuk beraksi lagi, jika harga minyak tetap rendah. OPEC akan bertemu pada 15 Maret mendatang. (*)

Pewarta:
Copyright © ANTARA 2009