Mekkah (ANTARA) - Jumlah bus shalawat dikurangi seiring dengan pemulangan jamaah haji Indonesia ke Tanah Air, namun tidak akan mengganggu layanan kepada jamaah haji yang masih berada di Mekkah.

"Seiring dengan kepulangan jamaah dari Mekkah menuju Jeddah dan ke Tanah Air, otomatis setiap harinya ada pengurangan enam sampai tujuh bus setiap hari," kata Kepala Seksi Transportasi Daerah Kerja Mekkah Asep Subhana di Mekkah, Selasa.

Asep mengatakan dari total 204 unit bus yang tersedia sebelum masa puncak haji, hingga Senin (18/7) masih tersisa 166 bus untuk melayani jamaah haji di lima sektor di Mekkah.

Baca juga: Jamaah diimbau jaga kondisi selama bus shalawat berhenti beroperasi

Baca juga: Jamaah haji Indonesia perlu ingat nomor bus shalawat


"Hari ini juga ada tujuh kloter yang berangkat ke Jeddah atau ke Tanah Air, maka akan kita kurangi juga sebanyak enam sampai tujuh bus pada hari ini," tambah dia.

Pengurangan tersebut tidak akan mengganggu layanan kepada jamaah. Bus shalawat tetap melayani jamaah dari hotel ke Masjidil Haram pergi pulang selama 24 jam dan gratis.

"Bahkan, setelah kita cek ke beberapa halte, di halte-halte justru bus yang menunggu jamaah, bukan jamaah yang menunggu bus," ujar Asep.

Hal tersebut kemungkinan karena semangat jamaah ke Masjidil Haram sudah sedikit berkurang, karena persiapan kepulangan mereka, baik kepulangan ke Tanah Air ataupun melanjutkan proses ibadah haji menuju Madinah atau ada beberapa jamaah yang siap-siap berbelanja untuk oleh-oleh.

Baca juga: Bus shalawat memudahkan jamaah calon haji beribadah di Masjidil Haram

Jamaah haji Indonesia gelombang pertama mulai pulang ke Indonesia pada Jumat (15/7) melalui Bandara Internasional Jeddah.

Sementara jamaah haji gelombang kedua mulai diberangkatkan dari Mekkah ke Madinah pada 21 Juli 2022.

Jamaah akan berada di Madinah sekitar 8-9 hari untuk melaksanakan ibadah arbain atau shalat berjamaah 40 waktu di Masjid Nabawi dan berziarah.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2022