Project ini merupakan bagian dari dukungan kepada Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca global sebesar 29 persen pada 2030 dan mencapai net zero emission pada 2060
Samosir, Sumatera Utara (ANTARA) - Toyota mengajak turis di kawasan Danau Toba, Sumatera Utara, untuk mencoba mobil terelektrifikasi yang disiapkan guna mengedukasi dan membentuk ekosistem kendaraan listrik yang ingin dikembangkan pemerintah di Tanah Air.

Untuk itu, Toyota meluncurkan EV Smart Mobility Project, Selasa, di kawasan Danau Toba, yang merupakan satu dari lima destinasi pariwisata superprioritas (DPSP) yang ditetapkan pemerintah.

"Untuk dapat menikmati layanan dalam project ini, masyarakat memiliki tiga pilihan cara," kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto di Samosir, Sumatera Utara.

Pertama, dengan datang langsung ke dua stasiun utama yang terletak di area Lekjon & area Lingkar Tuktuk.

Kemudian, lanjut dia, masyarakat juga bisa melakukan pemesanan melalui perantara hotel atau resort di wilayah Toba Samosir yang telah bekerja sama dalam proyek ini.

Sementara, cara yang terakhir adalah dengan mengakses langsung layanan reservasi secara digital melalui aplikasi m-toyota dan TRAC to GO atau melalui call center 1500-009.

"Semua unit kendaraan elektrifikasi yang bisa digunakan telah dilengkapi dengan fasilitas digital key, sehingga pengguna dapat merasakan total digital experience, baik saat melakukan pemesanan, pembayaran dan juga akses seperti membuka dan menutup pintu serta akses menyalakan unit, hanya dengan menggunakan smartphone," katanya.

Tersedia 10 unit mobil listrik (BEV) C+Pot dan plug-in hybrid electric vehicle (PHEV) Prius.

Lebih jauh, Henry menjelaskan EV Smart Mobility juga menjadi langkah konkrit Toyota dalam mengajak seluruh masyarakat untuk berkontribusi mengakselerasi penurunan emisi karbon di Indonesia.

"Project ini merupakan bagian dari dukungan kepada Pemerintah Indonesia untuk mengurangi emisi gas rumah kaca global sebesar 29 persen pada tahun 2030 dan mencapai net zero emission pada 2060," kata Henry.

Ia optimistis mampu mengikuti kesuksesan EV smart mobility di Bali yang sudah berjalan sejak 2021 dan dinikmati lebih dari 1.300 pengguna dengan total pemakaian 91.501 kilometer, yang hanya menghasilkan total emisi CO2 sebanyak 4 ton dari ketiga line-up kendaraan dengan teknologi battery electric vehicle (BEV) dan PHEV yang digunakan.

Jika dibandingkan dengan penggunaan mobil bermesin ICE yang bisa menghasilkan 13 ton emisi dalam jarak yang sama, Toyota berhasil mereduksi emisi CO2 sebanyak 9 ton atau sebesar 66 persen. Angka yang cukup positif sebagai kontribusi Toyota untuk menggapai netralitas karbon.

Sampai Juni 2022 Toyota telah berhasil memasarkan 6.513 unit kendaraan elektrifikasi yang berpotensi untuk berkontribusi menurunkan total emisi CO2 hingga lebih dari 24.000 ton kedepannya.

Angka tersebut berasal dari total penjualan line-up lengkap kendaraan Toyota berbasis hybrid electric vehicle (HEV), PHEV, dan BEV.

Baca juga: Toyota akan luncurkan mobil listrik dalam waktu dekat tahun ini
Baca juga: Dukung mobil listrik, Toyota perluas EV Smart Mobility ke Danau Toba
Baca juga: Suzuki, Daihatsu & Toyota kompak bikin mobil listrik mini bermodel van
 

Pewarta: Risbiani Fardaniah
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022