Jayapura (ANTARA News) - Panglima TNI Jenderal TNI Djoko Suyanto menegaskan, pihaknya hingga kini masih belum memiliki rencana untuk menarik pasukan dari Papua. Pasukan yang ada di Papua sebagian besar adalah pasukan organik yang diperbantukan pasukan untuk mengamankan perbatasan mengingat propinsi Papua yang berbatasan langsung dengan Papua Nugini (PNG) serta pasukan pengaman obyek vital, kata Panglima TNI menjawab pertanyaan ANTARA di Jayapura, Jumat. Menurut dia, tidak semua masyarakat di Papua menginginkan pasukan TNI ditarik sehingga pihaknya akan tetap melaksanakan tugas mengamankan wilayah kedaulatan negara, termasuk mengamankan jalannya kegiatan PT Freeport yang merupakan salah satu objek vital. Menyinggung tentang dukungan TNI terhadap Polri dalam menangani berbagai permasalahan khususnya di Papua, Panglima TNI dengan tegas menyatakan pihak selalu siap membantu (back up) Polri sesuai dengan prosedur tetap yang berlaku. Saat ini, persoalan keamanan masih ditangani langsung oleh Polri, namun TNI selalu siap siaga bila dibutuhkan. "Anggota TNI selalu on call bila dibutuhkan," kata Jenderal TNI Djoko Suyanto seraya menambahkan dalam penanganan massa pendemo yang berakhir kerusuhan di Abepura, TNI belum terlibat. Kasus demonstrasi yang berakhir dengan kerusuhan di jalan depan kampus Universitas Cendrawasih, Kamis sore (16/3) itu menyebabkan empat aparat keamanan tewas yakni dua dari satuan Brimob, satu Dalmas Polres, dan satu anggota TNI-AU. Jenazah para korban itu diterbangkan ke tempat asalnya amsing-masing dan seorang lagi dimakamkan di TPU Islam Sentani. Sedangkan aparat yang masih menjalani rawat inap di RS Bhayangkara, Furia, Kotaraja itu tercatat 10 orang.(*)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006