Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Periode 2022-2027 Mirza Adityaswara yang baru saja dilantik mengatakan OJK akan melakukan transformasi internal untuk mewujudkan pengaturan dan pengawasan industri jasa keuangan yang lebih terintegrasi.

“Ada program-program transformasi yang akan dilakukan untuk mewujudkan perilaku internal yang kolaboratif, proaktif, bertanggung jawab, dan lebih terintegrasi,” katanya dalam konferensi pers daring yang dipantau di Jakarta, Rabu.

OJK juga akan memperkuat peran OJK Institute menjadi pusat studi Industri Jasa Keuangan yang mumpuni di ASEAN.

Untuk dapat menjalankan fungsi dan tugasnya dengan baik sesuai amanat Undang-Undang, OJK juga memperkuat tim internal melalui peningkatan kapabilitas dan kompetensi.

“Artinya training-training untuk internal akan ditingkatkan. Pemanfaatan informasi dan teknologi juga akan menjadi prioritas utama bagi OJK dalam memperlancar tugas dan fungsi OJK khususnya dalam menciptakan pengaturan dan pengawasan terintegrasi,” katanya.

Ia menjelaskan OJK ingin melakukan pengaturan dan pengawasan yang lebih terintegrasi agar dapat mempercepat pengambilan keputusan, memitigasi risiko, dan merespon pengaduan konsumen serta masyarakat luas.

OJK akan melakukan review terhadap proses pengaturan dan pengawasan yang selama ini dijalani dan melakukan relokasi terhadap tim internal maupun realokasi anggaran jika diperlukan.

“Perlu ada review business process, mungkin relokasi orang dan realokasi anggaran diperlukan. Jadi dalam beberapa bulan ke depan, organisasi juga akan sangat fokus kepada hal-hal ini,” ucapnya.

Sebelumnya Mantan Ketua Dewan Komisioner OJK Wimboh Santoso mengatakan dalam lima tahun terakhir OJK telah melakukan pengembangan tools berbasis teknologi dalam rangka meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengawasan di sektor jasa keuangan, antara lain dengan meluncurkan OJK Suptech Integrated Data Analytics (OSIDA).

“Secara internal OJK juga telah melakukan transformasi proses bisnis di internal dengan memanfaatkan tools berbasis digital di antaranya penggunaan SIPENA dalam operasional sehari-hari dan penggunaan tanda tangan elektronik yang telah bersertifikasi dari BSSN,” kata Wimboh dalam Sertijab Dewan Komisioner OJK 2022-2027, Rabu.

Baca juga: Wimboh Santoso sebut OJK turut kembangkan UMKM dan lindungi konsumen

Baca juga: Menkeu harap Anggota DK OJK baru terus perkuat pengawasan terintegrasi


Pewarta: Sanya Dinda Susanti
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022