Beijing (ANTARA) - China terus melakukan langkah-langkah untuk membantu perusahaan mengatasi kesulitan dan menstabilkan sektor ketenagakerjaan tahun ini, menurut Kementerian Sumber Daya Manusia dan Jaminan Sosial China.

Dua putaran kebijakan pro-ketenagakerjaan telah diluncurkan secara bersamaan pada paruh pertama tahun ini, kata Gui Zhen, pejabat di kementerian tersebut pada Jumat (22/7).

Selama enam bulan pertama tahun ini, 5,84 juta perusahaan di seluruh China yang tidak melakukan pemangkasan atau pengurangan minimal jumlah staf telah menerima 33,1 miliar yuan (1 yuan = Rp2.219) pengembalian dana asuransi pengangguran di tengah upaya negara itu untuk menjaga penggajian tetap stabil serta mendorong penciptaan lapangan kerja.

Guna mengurangi tekanan pada entitas pasar, kementerian juga telah menurunkan dan menunda premi asuransi tenaga kerja untuk industri dan perusahaan yang menghadapi kesulitan.

Pada periode yang sama, sekitar 71,5 miliar yuan dalam premi asuransi pengangguran telah dipangkas untuk perusahaan yang menanggung dampak terbesar epidemi, ujar Gui.

China juga telah membayar 40,2 miliar yuan dalam manfaat asuransi kepada 6,2 juta orang yang menganggur pada paruh pertama tahun ini, seiring negara itu memperluas kebijakannya untuk memperluas cakupan asuransi pengangguran, menurut kementerian tersebut.

Untuk langkah selanjutnya, pihak kementerian akan memandu departemen-departemen setempat untuk memperlancar saluran aplikasi bagi perusahaan dan merampingkan proses aplikasi, serta memastikan jumlah maksimum penerima manfaat dari insentif kebijakan tersebut, ungkap Gui.


 

Pewarta: Xinhua
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022