Mataram (ANTARA News) - Rumah warga Ahmadiyah kembali menjadi sasaran amuk massa, kali ini menimpa warga yang tinggal di Kelurahan Prapen, Kecamatan Praya, Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB) Jumat malam. Sedikitnya satu rumah warga Ahmadiyah rusak total dan tiga lainnya rusak ringan, sementara 13 orang warga Ahmadiyah terpaksa diungsikan ke Polres Lombok Tengah, demikian dilaporkan ANTARA News di Mataram, Sabtu. Sebelumnya pada 4 Februari 2006 sekitar 20 rumah warga Ahmadiyah di Dusun Ketapang, Desa Gegerung, Lombok Barat dirusak dan dibakar massa, sehingga penghuni rumah sebanyak 132 jiwa kini ditampung di Asrama Transito, Majeluk Mataram. Penyerbuan sekaligus perusakan rumah warga Ahmadiyah tersebut sebagai pertanda bahwa masyarakat NTB terutama Lombok tidak setuju dengan keberadaan warga Ahmadiyah di NTB, sehingga dimana saja mereka tinggal selalu diusir. Pengurus Ahmadiyah Lombok Tengah, Basirun menyesalkan aksi perusakan rumah warga Ahmadiyah yang semestinya tidak perlu terjadi, karena segala sesuatunya bisa dibicarakan. Untuk itu, saya minta kepada pemerintah Lombok Tengah untuk bertangungjawab terhadap aksi penyerbuan itu, karena membuat warga Ahmadiyah menjadi sengsara. "Jumlah warga Ahmadiyah di Kelurahan Prapen sekitar 80 orang, tetapi yang diungsikan ke Polres sebanyak 13 jiwa selebihnya ditampung di rumah keluarga di Lombok Tengah dan kejadian itu akan dilaporkan ke Komnas HAM," katanya. Menurut informasi, dewasa ini Tim Lima Komnas HAM Sub Tim Ahmadiyah dipimpin MM. Bilal melakukan serangkaian pertemuan untuk meneliti laporan pelanggaran HAM pada aksi perusakan dan pengusiran warga Ahmadiyah di sejumlah daerah NTB.(*)

Editor: Bambang
Copyright © ANTARA 2006