Namlea, Maluku (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan, seluruh jajaran menteri hingga kepala desa (kades), agar mempermudah semua urusan dalam melaksanakan tugas dan tangggung jawab. "Kalau bisa dipermudah kenapa harus dipersulit. Jadi, saya minta untuk para Menteri hingga Kades untuk permudah semua urusan. Ini penting untuk semua, termasuk saya," katanya saat melakukan temu wicara dengan para petani, tokoh masyarakat, pemuka agama/adat serta tokoh pemuda se-Kabupaten Buru, Sabtu. Dalam temu wicara yang dipusatkan di lokasi panen raya di Desa Wainetat, Kecamatan Waeapo, dipandu Gubernur Maluku, Karel Albert Ralahalu, itu Presiden menegaskan, setiap pimpinan harus mempermudah semua urusan, terutama kepada para petani sebagai pionir utama pengembangan dan peningkatan revitalisasi serta produktivitas sektor pertanian di tanah air. "Jika ada pejabat yang mempersulit urusan petani, maka ada indikasi dia menginginkan sesuatu. Dosanya pasti besar dan pejabat seperti itu harus ditindak tegas," ujar Presiden yang berkunjung ke Pulau Buru didampingi Ibu Ani Yudhoyono. Ia menandaskan, jika seorang ingin menjadi baik, maka jangan persulit urusan dengan berbelit-belit. "Jika urusan petani dipersulit dan ada yang meminta membayar sesuatu, maka segera beritahu kepada pejabat tersebut bahwa tindak benar dan laporkan segera ke atasannya untuk ditindak tegas," katanya. Presiden juga meminta pihak perbankan di tanah air, agar memberikan kemudahan bagi para petani dalam memperoleh kredit usaha mengingat tahun 2006 ini pemerintah melalui Departemen Pertanian mengalokasikan dana Rp525 miliar sebagai dana penjamin kredit pertanian bagi petani. "Berikan kemudahan dan keringan kepada para petani dalam pengurusan dan pembiayaan kredit karena mereka merupakan tulang punggung yang turut menentukan jatuh bangunnya perekonomian di Tanah Air," ujarnya. Penegasan itu disampaikan Kepala Negara, mengingat banyak keluhan dari para petani yang kesulitan mendapatkan kredit dari perbankan sehingga terpaksa meminjamnya ke pihak ketiga dengan bunga yang jauh lebih tinggi dan mencekik leher. Presiden menyatakan percaya bahwa para petani di Tanah Air adalah orang-orang jujur, penuh tanggung jawab dan tidak membuat masalah dalam memenuhi kewajiban melunaskan kreditnya. Kepala Negara pun kembali mengingatkan semua pihak akan tangggung jawab besar Kabinet Indonesia Bersatu untuk membangun Indonesia yang benar-benar bersih, makin sehat serta makin maju, sekaligus jauh dari berbagai tindakan KKN. Ia juga meminta para petani agar lebih giat bekerja, menyingsingkan lengan baju untuk mengolah lahan. "Bekerjalah dan bertqwalah kepada Allah. Insya Allah dengan kerja keras dan berserah diri kepada-NYA, maka kita akan mendapat hasil yang optimal. "Mudah-mudahan karena kerja keras para petani di seluruh Indonesia, maka pada tahun-tahun mendatang kita tidak lagi mengimpor beras. Namun, sebaliknya insya Allah bisa diekspor ke berbagai negara," demikian Presiden Yodhoyono. (*)

Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2006