ini juga merupakan tantangan kita untuk mengubah cara masyarakat dalam membuka lahan pertanian
Pontianak (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat, meminta masyarakat tidak membuka atau membersihkan lahan dengan cara membakar.

"Lahan pertanian di Kubu Raya yang cukup luas merupakan peluang besar bagi masyarakat untuk diberdayakan dalam pengembangan daerah. Namun ini juga merupakan tantangan kita untuk mengubah cara masyarakat dalam membuka lahan pertanian," kata Bupati Kubu Raya Muda Mahendrawan di Sungai Raya, Minggu.

Untuk itu, ia mengajak semua elemen masyarakat untuk memahami efek dari kebakaran hutan dan lahan. Untuk itu, diperlukan penguatan di masyarakat dalam upaya menyadarkan masyarakat agar memahami dampak dari karhutla yang kerap terjadi khususnya di musim kemarau.

Muda mengatakan untuk membuka lahan pertanian, saat ini masyarakat dituntut mencari alternatif lain, selain dengan cara membakar. Menurutnya, masyarakat perlu mendapat edukasi sehingga dapat mengubah cara dalam membuka atau membersihkan lahan.

Baca juga: NTT antisipasi karhutla pada musim kemarau

"Kita harus sama-sama berusaha menyampaikan kepada masyarakat agar menyesuaikan saja dengan zaman dan situasi saat ini. Mengubah cara pandang masyarakat merupakan upaya yang maksimal untuk kita lakukan," tuturnya.

Dia juga meminta tenaga penyuluh bisa menyampaikan hal tersebut kepada masyarakat. Dirinya berharap sosialisasi dapat berdampak pada penurunan kegiatan membuka lahan dengan cara membakar.

"Memang perlu dicari alternatifnya, bagaimana lahan tetap subur tapi tidak perlu membakar. Inilah yang perlu kita carikan solusinya bersama-sama," ujarnya.

Baca juga: BMKG deteksi 14 titik panas di wilayah Aceh, waspada karhutla

Menurut Muda, masyarakat harus memahami dampak dari kebakaran hutan dan lahan. Di mana karhutla tidak saja berdampak di wilayah sekitar pembakaran, tapi juga menjalar ke berbagai titik yang lebih luas, akibatnya diterima langsung oleh masyarakat.

"Hal ini harus kita upayakan semaksimal mungkin dengan mengubah pola pikir. Mengajak masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan membakar," katanya.

Baca juga: Perusahaan di Jambi diminta berperan aktif cegah karhutla

Baca juga: 67 persen wilayah Sumsel masuk kerawanan tinggi karhutla

Pewarta: Rendra Oxtora
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2022