Program ini bertujuan untuk menunjang perkembangan industri pertelevisian yang sangat pesat di masa pandemi COVID-19, di mana televisi tidak sekadar menjadi media semata, namun televisi juga menjadi konten yang disajikan kepada konsumennya
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjembatani 20 penulis skenario dengan industri yang diberikan akses untuk memproduksi skenario melalui program Masterclass Pengembangan Skenario Film, TV, dan over the top/OTT (SCENE) 2022.

“SCENE 2022 menjadi momentum bagi industri film, televisi, dan media streaming OTT untuk menemukan ide-ide cerita dan skenario inovatif yang baru, segar, dan menarik,” ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno secara virtual dalam acara SHOWCASCENE 2022 di Hotel Sari Pacific, Jakarta, lewat keterangan resmi, Rabu.

Tahun 2022, program SCENE diikuti oleh 216 penulis yang berasal dari lima kota di Indonesia, yaitu Bogor di Jawa Barat, Semarang di Jawa Tengah, Banda Aceh, Jambi, dan Banjarmasin di Kalimantan Selatan.

Ke-216 penulis itu telah dikurasi menjadi 20 penulis terpilih yang ide ceritanya ditampilkan dalam SHOWCASCENE 2022.

“Program ini bertujuan untuk menunjang perkembangan industri pertelevisian yang sangat pesat di masa pandemi COVID-19, di mana televisi tidak sekadar menjadi media semata, namun televisi juga menjadi konten yang disajikan kepada konsumennya,” ungkap dia.

Secara total, pengguna internet di Indonesia mencapai 73,7 persen dari total 275 juta populasi.

Sementara untuk tingkat koneksi seluler mencapai 125,6 persen dengan aktivitas menonton film atau serial dilakukan melalui perangkat smartphone dan tab. Televisi konvensional hanya menjadi salah satu opsional.

Lebih lanjut, Sandiaga juga mengungkapkan pembatasan sosial saat pandemi COVID-19 di Indonesia memicu perkembangan layanan streaming OTT.

Berdasarkan data yang ia peroleh, ada sekitar 48 persen penduduk kota di Indonesia berlangganan layanan OTT. "Sekitar 57 persen pengguna OTT mengatakan mereka lebih banyak streaming OTT selama pandemi," ucap Menparekraf.

Direktur Aplikasi, Permainan, Televisi dan Radio Kemenparekraf Syaifullah menambahkan program SCENE dilaksanakan sebagai upaya pihaknya untuk menunjang kebutuhan orisinalitas ide cerita film dan tayangan OTT yang semakin meningkat.

"Kita berharap kiprah inkubasi SCENE itu semakin baik dan memberikan dampak yang signifikan kepada industri perfilman nasional khususnya dalam upaya menghasilkan karya-karya skenario yang bagus," katanya.

Sebanyak 20 peserta dengan skenario terbaik terdiri dari NG Hany Wibowo (Penari Cokek Betawi), Suwarni (Gang Istri Simpanan), Muhammad Novel (Ada Jago), Nadia (Tara Challenge), Alex (Tebingpun Tersenyum), Kautzar Dhali (Jejak Para Babi), Surtika Cahaya Sari (Penghuni Baru), Ginanjar Teguh Iman (Bulan Merah) Teguh Santoso (Papi Cemot Gendruwo), dan Dhanny Wijaya Setiawan (Sekaligus).

Selanjutnya ialah Indra Pratama (Tuhan, Mengapa Aku Wandu), Thomas Lidri kusuma (Trampo one), H Niken Suryatmini (Kamu, Dan Aku, Bukan Mereka), Andi Jusiman (Kalihara), Zainal (Tigarun Tiga Rasa), Marwa'Idah (5 Cangkir Kopi), Indah Purnama Sari (Menari Dalam Sunyi), Absari Jafar (Songket Sutra), Muhammad Faris Mukammil (Esok Peluru Datang), dan Putri Riswani (Aceh Menanti).

Baca juga: Kemenparekraf perlu kembangkan industri film berlatar belakang sejarah
Baca juga: BPI siapkan Dewan Etik ciptakan ruang aman pekerja film
Baca juga: Kemendikbudristek sebut industri film mulai bangkit setelah pandemi

 

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2022