- Penurunan nilai penjualan emas akan diantisipasi melalui tambahan penjualan bijih nikel dan bijih bauksit Jakarta, 20 Maret 2006 (ANTARA) --- PT Antam Tbk (ASX - ATM; JSX, SSX - ANTM) mengumumkan bahwa perusahaan tengah melakukan optimasi desain dan rencana tambang emas Pongkor menyusul adanya struktur batuan dalam tambang yang rapuh untuk meningkatkan kondisi kerja yang aman serta meningkatkan tingkat produksi. Redesain ini akan meningkatkan reinforcement dinding tambang yang lebih rapuh dan memodifikasi urutan penambangan sehingga dapat meningkatkan jumlah stope (area penambangan bijih emas yang mengikuti arah urat emas dengan derajat kemiringan yang relatif datar) yang ada. Antam juga akan mengkaji apakah deviasi (penyimpangan) kadar bijih yang ada disebabkan oleh perubahan sifat geologis atau akibat adanya dilusi dari batuan samping (waste rock). Kajian ini akan ditindaklanjuti dengan implementasi antisipasinya di lapangan. Direktur Utama Antam, D. Aditya Sumanagara mengatakan: "Penambangan emas bawah tanah adalah kegiatan yang berbahaya dan sulit. Anda tidak akan pernah tahu apa yang akan dihadapi sampai kegiatan penambangan dilaksanakan. Meski kami memiliki desain dan rencana tambang yang baik, kami merasa perlu untuk melakukan optimasi rencana yang ada untuk mengantisipasi kondisi dinding tambang yang lunak. Rencana yang baru diharapkan dapat meningkatkan tingkat produksi tanpa mengabaikan keselamatan karyawan kami." Redesain ini dilakukan untuk meningkatkan tingkat keselamatan kerja dan seiring dengan pekerjaan di tambang, terjadi penurunan jumlah stope yang menyebabkan penurunan produksi. Pada tahun 2005, produksi emas Antam turun 22% menjadi 2.911 kg. Target produksi emas untuk tahun 2006 adalah 2.360 kg. Pekerjaan redesain dan konstruksi stope baru diperkirakan memakan waktu satu tahun dengan estimasi biaya Rp3 miliar. Untuk mengantisipasi penurunan penjualan emas, Antam berencana untuk menaikkan volume penjualan bijih nikel saprolit dari 3,1 juta wmt menjadi 3,5 juta wmt serta penjualan bijih bauksit dari 1,5 juta wmt menjadi 2 juta wmt. Pada tahun 2006, Antam telah memperkirakan kenaikan pendapatan yang signifikan seiring dengan kenaikan penjualan nikel dengan beroperasinya pabrik FeNi III. Seiring pekerjaan redesain yang berdampak pada penurunan penjualan emas, Antam memperkirakan tingkat biaya tunai emas akan naik menjadi US$314 per t.oz. dari biaya tunai provisional 2005 sebesar US$250 per t.oz. Sebagai bagian dari upaya efisiensi dan produktivitas karyawan, Antam saat ini juga tengah melakukan finalisasi atas pengakhiran kerja 813 orang karyawan penunjang operasi (KPO) di Pongkor. Rencana pengakhiran kerja diharapkan dapat selesai pada bulan April 2006 dengan pencadangan biaya sebesar Rp34 miliar serta penghematan sebesar Rp8 miliar per tahun. Redesain tambang Pongkor merupakan salah satu langkah untuk mempertahankan emas dan perak sebagai komoditas utama Antam. Strategi perusahaan dalam komoditas emas diantaranya melalui peningkatan jumlah cadangan dan pendapatan melalui proyek patungan, akuisisi, dan eksplorasi. Peningkatan imbal hasil dari komoditas emas diharapkan datang dari perusahaan patungan PT Nusa Halmahera Minerals (Antam: 17,5%) yang akan segera memulai produksi dari deposit baru dan proyek patungan Cibaliung (Antam: 10,25%) yang akan memulai produksi di akhir tahun ini. Antam juga akan mengkaji kesempatan akuisisi yang ada serta meningkatkan kegiatan eksplorasi emas. Pongkor adalah satu-satunya tambang emas bawah tanah di Indonesia yang menggunakan kombinasi metode penambangan konvensional dan mechanised cut and fill. Menyusul redesain tambang, Antam akan memiliki 9 stope aktif dibandingkan 7 stope aktif saat ini. Pekerjaan redesain stope akan meningkatkan produktivitas tambang serta menghindari adanya kecelakaan kerja di tambang. Pada tahun 2005 terjadi delapan kali ambrukan dan salah satunya menyebabkan satu orang karyawan meninggal dunia. Optimasi melalui redesain stope tidak disebabkan adanya aktivitas penambang tanpa ijin yang beroperasi di wilayah permukaan di atas deposit Antam yang berlokasi di Taman Nasional Gunung Halimun. Untuk keterangan lebih lanjut silakan menghubungi: Ashur Wasif, Sekretaris Perusahaan, Tel: (6221) 780 5119, Fax: (6221) 781 2822, Email: corsec@antam.com, Press Release Website: www.antam.com (T.UM001/B/OD001/OD001) 20-03-2006 10:45:18

Copyright © ANTARA 2006