"Polda yang menentukan lokasi dan jumlah regu tembak," kata Kapuspenkum Kejagung, Masyhudi Ridwan.
Jakarta (ANTARA News) - Kejaksaan Agung (Kejagung) memastikan eksekusi tiga terpidana kerusuhan Poso, yaitu Fabianus Tibo (60), Dominggus da Silva (42), dan Marinus Riwu (48) akan dilaksanakan akhir Maret 2006. "Eksekusi tiga terpidana kerusuhan Poso dilaksanakan bulan ini," kata Kapuspenkum Kejagung, Masyhudi Ridwan, di Jakarta, Senin, namun ia enggan memberitahukan secara lengkap di mana dan kapan eksekusi itu dilakukan. Penegasan itu sekaligus merupakan bantahan terhadap pernyataan salah satu anggota tim kuasa hukum para terdakwa, yang mengatakan pihak kejaksaan dan kepolisian telah menyebarkan rumor mengenai pelaksanaan eksekusi kliennya yang dinilai kemudian menimbulkan keresahan. Masyhudi menjelaskan bahwa sejauh ini Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Polda setempat telah melakukan koordinasi untuk pelaksanaan eksekusi Tibo, Dominggus, dan Riwu. "Polda yang menentukan lokasi dan jumlah regu tembak," kata dia. Mengenai perkembangan sidang Peninjauan Kembali (PK) kali kedua pada terpidana, Masyhudi mengatakan hal itu tidak mengendurkan niat pelaksanaan eksekusi. Tibo, Dominggus, dan Riwu dijatuhi hukuman mati oleh Pengadilan Negeri (PN) Palu 5 April 2001. Ketiganya dinyatakan bersalah karena melakukan kejahatan pembunuhan berencana, sengaja menimbulkan kebakaran dan penganiayaan yang dilakukan bersama-sama secara berlanjut. Putusan atas ketiga orang itu dikuatkan oleh putusan Pengadilan Tinggi (PT) Sulteng pada 17 Mei 2001, demikian pula dengan pengajuan kasasi yang diajukan ke Mahkamah Agung (MA) juga ditolak pada 11 Oktober 2001. Tiga terpidana itu lantas mengajukan Peninjauan Kembali (PK), dan ditolak pada 31 Maret 2004. Setahun berikutnya, tepatnya Mei 2005, para terpidana mengajukan grasi atau pengampunan dari Presiden. Permohonan itu ditolak oleh Presiden Yudhoyono pada 10 November 2005. Kerusuhan Poso terjadi pada pertengahan tahun 2000 hingga awal tahun 2001, dan telah mengakibatkan lebih dari 1.000 orang terbunuh atau hilang. Korban terbanyak adalah warga kompleks Pesantren Walisongo di Kelurahan Sintuwu Lembah, sekitar sembilan kilometer selatan kota Poso. Hingga berita ini diturunkan, Tibo, Dominggus, dan Riwu mendekam di LP Petobo, Palu.(*)

Editor: Heru Purwanto
Copyright © ANTARA 2006