Manokwari (ANTARA) - Nelayan dan masyarakat pesisir Kabupaten Manokwari, Papua Barat, diimbau waspada terhadap cuaca ekstrem yang mengakibatkan tinggi gelombang laut mencapai tiga meter dengan kecepatan angin tiga sampai 20 knot bertiup dari arah Timur ke Selatan.
 
Demikian imbauan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Rendani Manokwari, Sabtu. Kondisi cuaca ekstrem di wilayah itu diprakirakan terjadi Minggu sampai Senin 1 Agustus 2022.

Baca juga: DPRD Gorontalo Utara imbau warga waspada cuaca ekstrem
 
Kelapa BMKG Stasiun Rendani Manokwari Daniel Tandi mengatakan, potensi angin kencang mencapai 20 knot diprakirakan terjadi di wilayah Samudera Pasifik Utara Papua Barat yang meliputi perairan Manokwari, Sorong Selatan, Raja Ampat bagian utara, Teluk Bintuni, dan perairan Kabupaten Fakfak.
 
Ia juga memprakirakan dua hari ke depan, sebagian wilayah Papua Barat berpotensi hujan ringan hingga lebat disertai angin kencang yang dapat mempengaruhi tinggi gelombang laut.

Baca juga: 132 rumah warga di Maluku Tengah terendam banjir
 
"Khusus perairan Manokwari, gelombang laut mencapai tiga meter, oleh karena itu kami imbau agar masyarakat lebih waspada mengutamakan keselamatan saat beraktivitas," ujar Tandi.
 
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPDB) Provinsi Papua Barat Derek Ampnir di Manokwari, telah mengerahkan jajarannya di 13 Kabupaten dan Kota agar meningkatkan kewaspadaan terhadap cuaca ekstrem terutama daerah yang rawan banjir dan longsor.

Baca juga: BMKG: Waspadai potensi angin kencang di empat wilayah NTT
 
"Daerah rawan bencana banjir dan longsor seperti Teluk Wondama, Maybrat, Teluk Bintuni dan Pegunungan Arfak sudah jadi perhatian kami, agar masing-masing Pemda agar berkoordinasi dengan potensi SAR dalam meningkatkan kewaspadaan ," kata Ampnir.

Baca juga: BMKG: Gelombang 4 meter berpeluang landa tiga titik perairan NTT
Baca juga: BMKG keluarkan peringatan dini cuaca ekstrem di wilayah Sorong

Pewarta: Hans Arnold Kapisa
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022