Jakarta (ANTARA) - Kementerian Koperasi dan UKM mengadakan program inkubasi bertajuk Bootcamp Inkubasi Usaha untuk meningkatkan kapasitas para startup di tujuh kota dengan target output 100 startup baru.

Hal tersebut guna menciptakan startup yang inovatif, berkelanjutan, dan menyerap tenaga kerja dari para kalangan wirausaha muda.

“Ke-7 wilayah tersebut mencakup Yogyakarta dan Semarang di Jawa Tengah, Bogor, Depok dan Bandung di Jawa Barat, Tangerang di Banteng, dan Padang di Sumatera Barat,” ujar Asisten Deputi Pengembangan Teknologi Informasi dan Inkubasi Usaha Deputi Bidang Kewirausahaan Kemenkop Christina Agustin dalam acara pembukaan Bootcamp di Yogyakarta lewat keterangan resmi, Jakarta, Jumat.

Kemenkop  telah menyusun program fasilitasi dan pembinaan startup karena dinilai membutuhkan inkubasi untuk meningkatkan kelangsungan hidup perusahaan rintisan tersebut.

Baca juga: Kemenkop fasilitasi 12 startup unggulan ikuti ajang B20 di Bali

Kegiatan peningkatan kapasitas startup perdana diselenggarakan di wilayah Yogyakarta. Kemenkop bekerja sama dengan lembaga inkubator bisnis serta teknologi Inkubasi Bisnis dan Inovasi Bersama Universitas Islam Indonesia (IBISMA UII) dalam menyelenggarakan program Bootcamp Inkubasi Usaha sejak 4-6 Agustus 2022 di Hotel Crystal Lotus, Yogyakarta.

“Bootcamp Inkubasi Usaha yang diikuti para wirausaha pemula dan startup/bisnis potensial ini bertujuan agar setiap startup mampu menguji produk yang akan diterima oleh pasar (product market fit) yang sudah dikembangkan sebelumnya,” ujar dia.

Selain itu juga untuk memastikan startup/bisnis memiliki fundamental keuangan yang baik, aspek legal dan kekayaan intelektual yang kuat, membangun sebuah strategi guna meluncurkan produk, serta mampu mengembangkan produk tersebut agar siap dipasarkan ke publik dalam skala nasional maupun Internasional.

Direktur Pembinaan dan Pengembangan Kewirausahaan/Simpul Tumbuh UII Arif Wismadi menyatakan bahwa sasaran kegiatan Bootcamp Inkubasi Usaha adalah startup yang memiliki keunggulan inovasi kreativitas, teknologi, dan proyeksi usaha yang terukur diutamakan pada usaha berbasis teknologi, berwawasan lingkungan, berorientasi ekspor atau substitusi impor, dan/atau industri kreatif.

Baca juga: Kemenkop latih 70 UMKM binaan, 90 persen peserta terdigitalisasi

Menurut Arif, program pembinaan kewirausahaan UII merupakan ikhtiar meningkatkan rasio kewirausahaan di tingkat universitas dan Indonesia. Kontribusi yang telah dicapai adalah peningkatan rasio alumni UII yang berwirausaha dari 4,74 persen di tahun 2017 menjadi 14 persen di 2021.

Hal tersebut dicapai melalui pengembangan kapasitas kelembagaan dan layanan inkubator dengan dukungan program European Region Action Scheme for the Mobility of University Students+ Growing Indonesia– a Triangular Approach (Erasmus+ GITA) dan Erasmus+ ASEAN Network for Green Entrepreneurship and Leadership (Angel) dari European Union.

Kepala Inkubator Bisnis IBISMA UII Amarria Dila Sari menambahkan bahwa Bootcamp itu menghadirkan narasumber ahli dan praktisi di berbagai bidang. Mulai dari business mindset, startup 101, pengujian dan validasi produk, evaluasi kinerja keuangan, legalitas usaha, standardisasi dan kekayaan intelektual, serta persiapan dan fasilitasi ekspor (bagi startup non-digital).

Pewarta: M Baqir Idrus Alatas
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022