Saat ini kami sedang menggalakkan BI-Fast, kami ingin BI-Fast mengikuti kesuksesan QRIS di Bali, bahkan bisa melebihi
Denpasar (ANTARA) - Bali terpilih menjadi lokasi pelaksanaan "kick off" atau dimulainya sosialisasi dan edukasi secara masif mengenai BI-Fast sebagai infrastruktur sistem pembayaran ritel nasional yang dapat memfasilitasi pembayaran ritel secara aman, efisien dan tersedia setiap saat.

"Saat ini kami sedang menggalakkan BI-Fast, kami ingin BI-Fast mengikuti kesuksesan QRIS di Bali, bahkan bisa melebihi," kata Asisten Gubernur-Kepala Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia Fillianingsih Hendarta dalam acara sosialisasi tersebut di Denpasar, Selasa.

Dipilihnya Bali sebagai lokasi "kick off" edukasi BI-Fast di Indonesia karena perkembangan implementasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) di daerah setempat dari sisi merchant (pelaku usaha) dan pengguna sangat bagus.

Edukasi dan sosialisasi BI-Fast Bali-Nusra yang bertajuk Akselerasi Ekosistem Ekonomi Keuangan Digital Indonesia melalui BI-Fast ini acara luringnya dipusatkan di Gedung Dharma Negara Alaya, Denpasar, dengan dihadiri ratusan peserta dari berbagai komponen. Selain itu, diikuti pula peserta secara daring hingga mencapai sekitar 1.000 peserta.

BI-Fast, lanjut Fillianingsih, merupakan terobosan infrastruktur sistem pembayaran ritel yang Cemumuah (cepat, mudah, murah, aman dan handal). Dengan biaya Rp2.500, masyarakat maupun pelaku usaha bisa melakukan transfer antarbank selama 24 jam, tujuh hari dan dimana saja.

"BI Fast ini bentuk transformasi digital di bidang sistem pembayaran. Kami mengharapkan nantinya mampu mengakselerasi perluasan dari ekosistem ekonomi keuangan digital," ucapnya.

Sejak diluncurkan pada 21 Desember 2021, menurut Fillianingsih, BI-Fast telah mendapatkan sambutan yang baik dari masyarakat, industri, perbankan, pemerintah daerah dan Kementerian/Lembaga yang lainnya.

Pihaknya mencatat transaksi BI-Fast bergerak dalam tren yang meningkat, yakni sampai dengan Juli 2021 sudah mencapai 180,9 juta transaksi.

Fillianingsih mengatakan BI-Fast mendapatkan respons yang positif dan diyakini akan terus meningkat, seiring dengan perluasan ekosistem e-commerce yang sekarang terus berinovasi dan juga berkembangnya berbagai kanal pembayaran digital.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Bali Trisno Nugroho mengatakan dengan BI-Fast, transfer antarbank bisa dilakukan hingga Rp250 juta dan tidak mengenal libur (24 jam, 7 hari) sehingga bisa dilakukan kapan saja, dimana saja.

Edukasi BI-Fast dipandang penting karena banyak pemerintah daerah dan UMKM di desa-desa yang belum mengetahui mengenai program tersebut.

Terkait dengan implementasi penggunaan QRIS di Bali, Trisno mengatakan jumlah merchant pengguna QRIS sudah sebanyak 485 ribu merchant.

Demikian pula target user (pengguna) QRIS yang tahun ini ditargetkan sebanyak 250 ribu, saat ini sudah mencapai 75 persen. "Kita di Bali merchant-nya bagus, pengguna juga banyak," ucapnya.

Dengan demikian, lanjut Trisno, orang-orang Jakarta ketika ke Bali akan merasa nyaman karena bisa menggunakan QRIS dimana-mana, termasuk di warung-warung kecil.

Trisno meyakini peningkatan penggunaan QRIS maupun BI-Fast di Bali akan membuat Bali pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. "BI Fast, Bangsa Indonesia lebih cepat lagi dan Bali bisa lebih cepat bangkit," ucapnya.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Provinsi Bali, ekonomi Bali pada triwulan II-2022 secara tahunan tumbuh sebesar 3,04 persen (yoy) lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 1,45 persen (yoy).

Baca juga: BI catat jumlah transaksi BI-FAST capai 87 juta senilai Rp339 triliun

Baca juga: BCA proses 67 juta transaksi BI-FAST senilai Rp271 triliun per Juni

Baca juga: Artajasa hadirkan infrastruktur percepat perbankan terhubung BI-FAST

Pewarta: Ni Luh Rhismawati
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022