Beijing (ANTARA) - Sektor energi baru China diperkirakan memiliki potensi pertumbuhan yang lebih besar pada tahun ini di tengah upaya negara tersebut mencapai tujuan karbon ganda.

Pertumbuhan sektor energi baru itu seiring dengan percepatan pembangunan berbasis pembangkit listrik tenaga bayu (PLTB) dan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) skala besar.

Di Urumqi, Ibu Kota Daerah Otonom Uighur Xinjiang, area barat laut China, pembangunan berbasis PLTB dan PLTS berjalan lancar dilakukan oleh China Huadian Corporation, dengan total kapasitas terpasang 1 juta kilowatt. Pembangunan tersebut menjadi PLTB dan PLTS skala besar pertama yang mendapatkan lampu hijau dari Pemerintah China.

Proyek tersebut juga diharapkan menghasilkan 2,5 miliar kilowatt-jam listrik hijau sembari menghemat konsumsi 830.000 ton batu bara standar dan mengurangi emisi karbon sebesar 2,1 juta ton.

Semua proyek sejenis pada batch pertama telah dimulai pembangunannya, sementara aftar batch kedua telah dirilis dengan mencakup sejumlah basis yang akan dibangun di Mongolia Dalam, Ningxia, Xinjiang, Qinghai, dan Gansu.

Para pakar percaya bahwa upaya mendorong basis energi baru akan secara signifikan memacu pengembangan industri energi baru.

Menurut data Administrasi Energi Nasional China, pada paruh pertama 2022, kapasitas terpasang PLTB dan PLTS China meningkat masing-masing 12,94 juta kilowatt dan 30,88 juta kilowatt serta mencakup 18,7 persen dan 44,7 persen dari total kapasitas baru.

Pakar di Dewan Kelistrikan China Jiang Debin mengatakan hal itu didorong oleh tujuan karbon ganda China, dimana sektor energi baru menjadi salah satu dari sedikit industri yang memiliki tingkat pemanfaatan tinggi tanpa menghasilkan kapasitas berlebih.

Su Xinyi, analis China Electric Power Planning & Engineering Institute, mencatat sektor energi baru akan melanjutkan ekspansi yang pesat di paruh kedua tahun 2022.

Kapasitas PLTB dan PLTS China yang baru dipasang setahun penuh diperkirakan akan menembus 100 juta kilowatt, sedangkan konsumsi listrik yang dihasilkan oleh kedua sumber energi tersebut diperkirakan mencapai lebih dari 12,2 persen dari total konsumsi listrik, kata Su.

Selain meningkatkan kapasitas pasokan energi, perusahaan-perusahaan di China berencana menggandakan investasi dalam proyek-proyek, termasuk tegangan ultratinggi, guna meningkatkan efisiensi konsumsi energi baru.

State Grid Corporation of China berencana menyuntikkan dana senilai 2,4 triliun yuan ke dalam sektor jaringan listrik selama periode 2021-2025 guna memajukan pembangunan sistem konsumsi energi baru.

China Southern Power Grid berencana menanamkan investasi aset tetap sebesar 125 miliar yuan tahun ini, yang sebagian akan diarahkan untuk membangun proyek jaringan listrik pendukung untuk transmisi energi baru dan proyek pembangkit listrik tenaga air (PLTA) pumped-storage.

Berdasarkan data China Electric Power Planning & Engineering Institute, sektor energi baru China tercatat dapat mempertahankan efisiensi pemanfaatan tingkat tinggi pada H1 2022. Hingga akhir Juni, tingkat pemanfaatan tenaga angin secara nasional mencapai 95,8 persen, sedangkan tenaga surya mencapai 97,7 persen.

Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022