Seoul (ANTARA) - Hujan deras yang mengguyur ibu kota Korea Selatan, Seoul, berkurang pada Rabu setelah banjir menewaskan sedikitnya sembilan orang dan merusak sekitar 2.800 rumah dan bangunan lainnya.

Hujan diperkirakan masih turun di Seoul pada Rabu, tetapi dengan intensitas lebih kecil dibandingkan hujan lebat pada Senin (8/8) dan Selasa (9/8).

Hujan deras sebelumnya telah membanjiri beberapa jalan dan bangunan, sementara sejumlah orang terjebak di apartemen yang terendam dan mobil-mobil terdampar.

Setidaknya lima orang tewas di Seoul hingga Rabu pagi, tiga orang lainnya di Provinsi Gyeonggi, dan satu orang di Provinsi Gangwon, menurut Markas Besar Pusat Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Korsel.

Sedikitnya 17 orang terluka, dan tujuh orang dinyatakan hilang akibat bencana banjir di negara itu.

Banjir di sekitar distrik Gangnam berlanjut pada Selasa (9/8), sementara stasiun-stasiun kereta bawah tanah dan beberapa jalan di distrik elite itu telah ditutup.

Data menunjukkan setidaknya 2.800 fasilitas publik dan swasta di seluruh Korsel rusak akibat banjir, dan lebih dari 1.100 keluarga telah dibuat mengungsi.

Pada Rabu, sebagian besar jalan raya dan jalur kereta bawah tanah telah dibersihkan.

Akumulasi curah hujan di Seoul sejak Senin (8/8) tengah malam telah mencapai 525 milimeter (mm) pada pukul 07.00 Rabu pagi (05.00 WIB), menurut Badan Meteorologi Korea (KMA), yang memperkirakan akan ada lebih banyak curah hujan.

Sementara di Kabupaten Yangpyeong, akumulasi curah hujan mencapai 532,5 mm.

KMA memperkirakan hujan akan terus berlanjut di sebagian besar wilayah Korsel, terutama di Provinsi Chungcheong.

Badan cuaca tersebut memperkirakan bahwa curah hujan secara bertahap akan mereda di banyak wilayah Seoul dan Provinsi Gangwon.

Presiden Korsel Yoon Suk-yeol akan memimpin pertemuan pada pukul 10.00 Rabu pagi untuk membahas tentang kerusakan dan penanggulangan banjir.

Secara terpisah, pemerintah dan Partai Kekuatan Rakyat yang berkuasa diperkirakan akan menggelar pertemuan darurat untuk membahas dukungan fiskal untuk pemulihan kerusakan akibat banjir.

Sumber: Reuters

Baca juga: Presiden Korsel kunjungi apartemen korban banjir dahsyat
Baca juga: KBRI: Tidak terdapat WNI terdampak langsung banjir di Korea Selatan

Penerjemah: Yuni Arisandy
Editor: Anton Santoso
Copyright © ANTARA 2022