Jakarta (ANTARA) - Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) menggaet perusahaan teknologi swasta untuk menjalin kemitraan memerangi kejahatan siber di Indonesia dengan merilis program "Intelijen Ancaman Siber".

Baca juga: PT INTI raih sertifikasi CSIRT Cyber Security

Program itu juga dikenal sebagai Cyber Threat Intelligence Program (CTIP) sebuah langkah yang bertujuan memperkuat keamanan infrastruktur negara terhadap ancaman yang akhir-akhir ini menyerang ruang digital Indonesia.

"Melalui kerja sama ini, kami berharap dapat meningkatkan jaminan keamanan siber Indonesia untuk semua sektor, baik pemerintahan, Infrastruktur Informasi Vital, ekonomi digital dan masyarakat. Dengan adanya kemitraan ini diharapkan dapat membantu mengatasi terjadinya peningkatan ancaman serta serangan siber atau kejahatan siber yang terjadi di Indonesia," kata Deputi Bidang Operasi Keamanan Siber dan Sandi BSSN Mayjen TNI Dominggus Pakel, S.Sos., M.MSI dalam siaran persnya, Rabu.

Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2021, BSSN melaksanakan tugas pemerintahan di bidang keamanan siber dan sandi untuk membantu Presiden dalam menyelenggarakan Pemerintahan.

Baca juga: PANDI sebut ada 5.579 laporan phising di kuartal kedua 2022

Dalam melaksanakan tugasnya tersebut, BSSN melaksanakan operasi keamanan siber melalui identifikasi, deteksi, proteksi, penanggulangan, pemulihan, dan pemantauan insiden keamanan siber dan sandi nasional, serta pengelolaan krisis siber nasional.

Berdasarkan data hasil pemantauan Pusat Operasi Keamanan Siber Nasional (NSOC) pada 2021 BSSN telah mencatat ada sekitar 1,6 miliar anomali traffic atau serangan siber di Indonesia.

Jumlah itu meningkat sebanyak tiga kali lipat jika dibandingkan 2020 dengan beragam serangan siber yang paling banyak seperti malware, aktivitas trojan, dan pengumpulan informasi.

Adapun pihak yang digaet oleh BSSN ialah Microsoft yang telah berkecimpung puluhan tahun di industri teknologi termasuk keamanan siber.

Kemitraan baru itu diharapkan mampu menguatkan kerja BSSN khususnya dalam bidang intelijen ancaman siber dan analisis malware.

Dengan adanya kerja sama yang dilakukan bersama Microsoft, BSSN mendapatkan intelijen siber dari Digital Crimes Unit (DCU) Microsoft berupa informasi-informasi yang dapat dikonsumsi pada platform yang telah dimiliki.

Melalui kerja sama ini pula, BSSN mendapatkan akses pada CTIP threat intel sharing program yang dapat dimanfaatkan untuk berbagi informasi ancaman siber, serta informasi tentang operasi disrupsi malware dan botnet yang dilakukan oleh Digital Crimes Unit Microsoft termasuk di antaranya data feeds terkait infeksi malware serta infrastruktur yang terkompromi.

“Kepercayaan dimulai dengan keamanan siber. Tidak ada satupun perusahaan atau negara yang dapat memenangkan pertempuran keamanan siber sendirian. Oleh karena itu, kemitraan lintas organisasi dan industri menjadi sangat penting. Kami berkomitmen untuk mendukung BSSN semaksimal mungkin dengan menempatkan diri kami di garis depan pertahanan siber, serta dengan mengerahkan sumber daya teknis maupun sumber daya manusia kami untuk kepentingan bersama. mari kita berdayakan dunia siber yang lebih aman bagi Indonesia,” kata Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir.


Baca juga: BSSN jalin kerja sama dengan Korsel tingkatkan keamanan ruang siber

Baca juga: BSSN tingkatkan keamanan siber dengan beragam layanan

Baca juga: BSSN gandeng kota Tangerang percontohan penerapan keamanan informasi

Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Ida Nurcahyani
Copyright © ANTARA 2022