kita perlu memperkuat kemampuan petugas
Jakarta (ANTARA) - Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) DKI Jakarta  menggelar bimbingan teknis (bimtek) terhadap 200 petugas transportasi pada Agustus untuk mendukung program Pos Sahabat Perempuan dan Anak (SAPA).

Kepala Dinas PPAPP DKI Jakarta Tuty Kusumawati menjelaskan bimtek dengan peserta dari petugas maupun manajemen di lingkungan PT TransJakarta, PT MRT, dan PT LRT merupakan langkah antisipasi tindakan pelecehan seksual di dalam moda transportasi.
 
"Bulan ini kita akan laksanakan bimtek kepada 200 petugas yang sebagian besar dari TransJakarta karena pelanggannya sudah mencapai 750.000 orang per hari sampai saat ini," kata Tuty dalam keterangan di Jakarta, Rabu.
 
Dipilihnya petugas transportasi untuk mengikuti bimtek, kata Tuty, karena cukup tingginya tindakan pelecehan seksual di moda transportasi bahkan berdasarkan  survei Koalisi Ruang Publik Aman (KRPA) 2022 menyebutkan  transportasi termasuk sarana dan prasarananya merupakan satu dari lima lokasi paling banyak terjadi pelecehan seksual yakni sebesar 23 persen.
 
Selain itu, bimtek ini juga untuk meningkatkan kapasitas SDM penanganan kekerasan perempuan dan anak pada moda transportasi pada Pos SAPA yang sesungguhnya sudah berjalan tiga tahun, dengan mempertimbangkan para petugas yang dulunya sudah dilatih, mengalami rotasi atau berhenti dari pekerjaannya.
 
"Maka dari itu, kita perlu memperkuat kemampuan petugas Pos SAPA dan mengingatkan kembali bahwa sudah ada Pos SAPA sekaligus mengampanyekan pencegahan dan penanggulangan kekerasan di moda transportasi," ucap Tuty.
 
Tuty menjelaskan Dinas PPAPP DKI Jakarta berkolaborasi dengan United Nations Population Fund (UNFPA) dan Komnas Perempuan dalam penguatan petugas Pos SAPA pada moda transportasi tersebut.
 
Dalam kegiatan tersebut, para petugas nantinya akan dibekali pengetahuan untuk membantu mencegah dan melaporkan tindakan kekerasan di dalam angkutan umum, serta melindungi korban.
 
Materi yang akan diberikan adalah kekerasan berbasis gender; fenomena kekerasan di ruang publik, khususnya transportasi; mekanisme dan simulasi penanganan kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak pada moda transportasi.

"Mudah-mudahan pelatihan bimtek petugas Pos SAPA ini selain mengedukasi masyarakat untuk berani lapor juga menyiapkan SDM untuk menerima informasi dan rujukan terhadap kasus yang terjadi," ucap Tuty.
 
Optimalisasi layanan Pos SAPA pada moda transportasi ini, kata dia, sekaligus menumbuhkan dan meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam menggunakan angkutan umum yang juga dapat mendorong masyarakat beralih dari transportasi pribadi ke transportasi umum.
 
"Kampanye terus kita lakukan untuk menumbuhkan kesadaran masyarakat supaya berani lapor. Didukung dengan kemampuan SDM yang disiagakan di Pos SAPA sehingga para petugas langsung tune in di lokasi masing-masing untuk menerima laporan dan memberikan informasi ke mana mereka harus merujuk, termasuk melindungi korban," tutur Tuty.
 
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta dan Dinas PPAPP berkolaborasi dengan BUMD PT TransJakarta (TJ) akan menguatkan Pos Sahabat Anak dan Perempuan (Pos SAPA) di 23 Halte Transjakarta untuk mengantisipasi tindakan pelecehan seksual di transportasi publik.
 
Hal itu imbas dari beredarnya video dugaan pelecehan seksual terjadi di dalam bus TransJakarta di media sosial yang memperlihatkan suasana di dalam bus yang dipadati penumpang.
 
Kamera menangkap terduga pelaku memainkan jari di sela-sela kaki seorang penumpang.
 
Dengan memanfaatkan padatnya orang, pelaku diduga menggunakan tangannya untuk meraba paha penumpang lain di dekatnya.
Baca juga: Polisi telusuri kasus pelecehan seksual di pusat perbelanjaan Jakbar
Baca juga: Wagub DK minta sanksi sosial pelaku pelecehan seksual ditambah
Baca juga: Pemprov DKI cek info kasus pelecehan di TransJakarta

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2022